Beruntung coffee shop yang menjadi langganan si bos ada di lantai kantor mereka, Gabina tidak membutuhkan waktu yang lama untuk mendapatkan pesanan yang diminta, sekarang ia sudah membawa take away bag menuju ruangan si bos berada. Gabina masih saja menggerutu disepanjang perjalanan, kemarin saat membuat terjebak kemacetan dia dihukum pulang lama lalu ditinggal supir, sekarang dikerjai habis-habisan sampai hampir kehabisan nafas menemui Greta karena dia fikir benar sudah tertidur 6 jam. Sebenarnya bosnya ini tukang siksa, pendendam atau memang membuat orang menderita adalah hobinya. Gabina menempelkan kartu aksesnya dan membuat pintu terbuka, “Permisi pak!” ucapnya lalu segera masuk kedalam sana. “Baiklah, jadi sudah okay ya, kita pilih perencanaan awal, sampai bertemu di meeting.”