“Sudah sampai pak! Benar Villa yang ini kan?” “Hemm iya, bantu saya turun pak!” Mendengar suara supir dan Rain disana Gabina langsung terjaga, ia terkesiap sudah ketiduran dalam posisi nyaman sekali membuat Rain seperti bantalan. “Ma-maaf pak! Aduh maaf saya nggak sopan ya!” “Memeluk supir yang nggak sopan.” ucap Rain lalu berusaha menjangkau tangan sang supir untuk dibantu turun. Gabina mengusap wajahnya yang sedikit berantakan, memang tidur diperjalanan itu menyenangkan bathinnya, mendadak Rain memukul kecil dahinya. “Ya nggak peluk dia juga Gabina! Besar kepala pasti dia!” Rain berusaha menggunakan alat bantu berjalan yang diberikan rumah sakit, ia rasa menggunakan kedua tongkat penyangga seperti ini lebih efektif membuat dia cepat pulih. Gabina pun cepat turun mengejar lelaki i