Gabina begitu tidak tahan jika sudah melihat wajah memelas Rain, di tambah tatapan tulusnya yang sangat menghipnotis itu, Gabina sudah yang membuang wajahnya namun tetap saja ia terbawa suasana. Bulir bening dimata indahnya pun ikut lolos, bagaimana pun sejujurnya Rain yang dia butuhkan saat ini. “Aku benci di bohongi.” “Hem kan jadi panjang, baiklah! Selesaikan masalah kalian, mama mau nyusul nenek dan Air.” ucap Maruna pergi dari sana. Gabina tidak merespon ucapan mama, suasana ruangan perawatan itu menjadi begitu hening, lalu seketika Rain mendekat dan menduduki ujung ranjang sembari mengambil kaki istrinya. “Maaf! Aku tau, aku salah.” “Dari mana aja? Kamu tahu nggak tadi malam itu—“ Gabina masih mengalihkan wajahnya ia tidak sanggup lagi berkata-kata. “Aku tau aku salah, he