Bagian 26

1094 Kata

“Kenapa, sih? Semenjak kakek meninggal, nenek selalu membela Meisya. Sekarang nenek jadi lebih condong pada Meisya, padahal yang sudah benyak berkorban untuk membantu nenek itu aku, bukan Meisya.” Cherika mengomel di depan neneknya. Luki tak mampu menghentikan istrinya, karena ia juga tak mau bola disemprot oleh istrinya yang sedang marah besar itu. Harga tanah di tempat wisata itu sangatlah mahal. Bahkan bisa mencapai 25 juta per meter persegi. Maka dari itu, bayangkan bila tanah seluas 150 hektar itu dijual, maka triliunan rupiah pasti sudah di depan mata. Pantas saja jika Cherika merasa marah bila ia tak bisa memiliki lahan tersebut. Saat ini Cherika bagaikan seekor singa yang gagal menangkap buruan. Begitu pikir Luki, suami dari Cherika itu. Apapun tak akan bisa ia lakukan untuk meng

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN