Kembali lagi di istana penuh kesedihan dan membosankan ini. Namun saat ini aku setidaknya mempunyai alat untuk menghilangkan kebosanan. Mr. memberikanku hadiah berupa ponsel mahal aku bahkan merasa enggan untuk menerimanya karena barang itu begitu mahal.
Namun pria itu terus memaksaku agar memudahkan kami dalam berkomunikasi. Setelah semua nomor-nonor penting ku simpan di kontak ini akan memudahkan ku dalam menghubungi mereka. Termasuk ayah dan juga Joes.
"Apa kau menyukainya?"
Tentu saja aku suka, tapi sekali lagi aku merasa tak pantas.
"Tapi ini bukan gayaku Mr. Aku merasa tidak pantas memiliki barang-barang mahal seperti ini."
"Mulai sekarang kau harus terbiasa, ingat kau ini istriku."
"Aku akan mencobanya."
"Harus, dan jangan gunakan untuk hal yang tidak penting."
"Pasti M
