Kami sampai di rumah Mama dan Papa. Kamelia keluar lebih dulu dari dalam mobil. Dari pandangan, gadis itu nampak pucat dan gugup. Aku mengerti perasaanya, ini untuk pertama kali dalam hidupnya. Meskipun begitu. Toh,Mama dan Papa adalah orang yang ramah dan gemar melucu. Ya, walaupun sedikit garing. "Ayo." Aku menggandeng tangannya, dia nampak terkejut namun tetap mengikut. Tak tahu persis degub jantungnya bagaimana, tetapi firasat ku benar-benar mengatakan bahwa Kamelia pasti ketakutan. Kami berjalan melewati tangga yang sengaja dibuat untuk mempercantik teras rumah. Tentunya kami tak melepaskan genggaman. Mama dan papa yang memang tengah menunggu di depan teras langsung memelukku satu persatu. Setelah pelukan itu terlepas barulah mereka beralih kearah Kamelia. Menatap gadis itu dari