Upaya penyiksaan mental Enda ternyata tidak berjalan mulus karena Egar mulai bebas datang dan pergi ke rumahku. Semuanya ambyar. Walau anak-anak Soeseno jarang main ke rumah, namun karena Enda rumahnya hampir bersebelahan dengan, mau tidak mau setiap hari bertemu dan lambat laun Egar pun menjadi sangat akrab dengannya. Dibanding anak Soeseno lainnya, Enda pasti lebih mudah diterima Egar. Selain karena Enda dekat dengan si Teteh, dia pun memiliki sifat kalem dan gemar menolong. Tak pernah diam ketika ada orang lain membutuhkan bantuan. Dia bahkan tak malu disuruh-suruh. Sikap yang dicontoh dari bapak angkatnya yang seorang pesuruh sekolah SD. Egar yang biasa serba dilayani, terkadang timbul juga sifat bossy-nya. Makanya tak heran jika mereka akur dan sejalan. Egar pun tak pernah kebera