Alsen melangkah ke arah dapur setelah membersihkan diri, mengusap-usap rambutnya yang basah menggunakan handuk kecil. Wajahnya lebih segar. Pria itu semakin tampan jika mengenakan pakaian santai kayak sekarang. Sedangkan kalau memakai pakaian kerja--setelan jas lengkap, terlihat lebih dewasa dan mapan. "Lho, kok ngumpul?" tanya Alsen bingung. Dia mendekat, barulah kemudian melihat apa yang sedang terjadi. Jari telunjuk Kania dibaluti perban. "Kenapa tanganmu, Nia? Mau uji coba kekebalan?" cibirnya memasang wajah datar. Matanya sesekali melirik ke arah Alex yang sedang menggenggam sebelah tangan Kania yang lain. Kania menggertakkan gigi. Andai saja tidak ada Arabelle sudah dapat dipastikan jika keduanya itu akan beradu mulut lagi. Alsen selalu saja memancing amarah Kania, omongannya asal