Olivia memegangi lengan Alsen dengan sesekali mencengkeramnya saat tukang urut itu mengurut kakinya untuk membenarkan tulang Olivia yang terkilir. Air mata tidak berhenti mengalir, sepanjang gerakan yang dilakukan membuatnya mengaduh kesakitan. Olivia memeluk lengan Alsen, terisak di sana menahan nyeri. "Alsen, sudah. Ini sakit banget, aku gak kuat!" pintar Olivia untuk kesekian kalinya. Tangannya memukul lengan Alsen, menggerutu habis-habisan. Alsen mengusap air mata Olivia, lalu beralih pada rambutnya. "Sebentar lagi, habis ini pasti sembuh, Sayang. Tanyain aja sama Bibinya," jawab Alsen, tatapannya beralih pada wanita tukang urut yang dia panggil Bibi itu. "Iyakan Bi ... sebentar lagi bakal sembuhkan?" tanyanya kemudian. Bibi menyunggingkan senyum sambil mengangguk ramah. "Iya, Mas.