BAB.1 NAMAKU BRENDA
Perkenalkan namaku Brenda Wiliam aku adalah anak tunggal dari Cornelia Andreas dan Bryan Wiliam, aku seorang pelajar SMA ternama di Florida Amerika serikat. Saat ini aku berumur 15 tahun aku duduk dibangku kelas 1 SMA, aku sering memperoleh prestasi terbaik di sekolah . Namun di saat aku sudah tumbuh menjadi gadis belia aku sudah tidak memiliki ayah lagi. Karena ibu dan ayah sudah bercerai kurang lebih 3 tahun yang lalu. Ayahku sudah menghianati ibuku dengan berselingkuh dengan teman kantornya. Ayahku lebih memilih wanita muda itu dibandingkan kami keluarganya. Perasaan sakit dan sedih masih teringat di benakku.
Aku tidak menyangka mengapa aku harus mengalami hal seperti ini. Ibuku selalu berusaha menenangkanku agar aku tidak menjadi sedih dan berpengaruh terhadap prestasiku di sekolah. Ibuku saat ini masih bekerja sebagai Sekretaris pimpinan perusahaan ternama di kota New york Amerika. Aku hanya hidup sendiri karena ibuku tidak setiap hari pulang karena lokasi rumah kami dan kantor ibuku yang sangat jauh. Ibuku hanya mengirim uang saja setiap bulannya untuk kehidupanku setiap hari dan biaya sekolah. Ibuku pulang kalau per 3 bulan sekali itu pun hanya sekitar dua malam saja karena tidak dapat ijin lama dari pihak perusahaan.
Beruntung Mr.Albert CEO perusahaan ternama ditempat ibuku bekerja orangnya sangat baik dan terkadang saat ibuku pulang dia juga ikut menemani ibuku . Mr.Albert juga sering memberi bantuan untuk dana sekolahku. Sepertinya firasatku tidak salah kalau Mr.Albert dan ibuputkita,
hubungan khusus. Namun ibuku belum pernah menceritakannya. Saat aku sedang bersantay siang tiba-tiba terdengar suara mobil di depan halaman rumahku. Ternyata mereka adalah ibuku dan Mr.Albert, segera aku membukakan pintu.
Brenda : Lho aku kira siapa ibu koq tidak kasih kabar kalau ibu dan Mr.Albert mau datang aku jadi belum siapkan makanan apa-apa.
Ibu : Halo sayang mmmuuaacchh ya kebetulan Mr.Albert ada urusan di florida jadi ibu ikut saja sekalian. Tidak usah repot-repot anakku kebetulan ibu sudah beli makanan nich di jalan tadi.
Mr. Albert : Ya Brenda tidak usah memasak yah , om sudah bawakan makanan . Ohh ya bagaimana sekolahmu nak .
Brenda : Baik om semuanya baik-baik tidak jadi masalah. Ohh ya sepertinya ada hal penting yah sampai om sempatkan datang.
Mr.Albert : Ya nak kebetulan om dan ibumu ini sebenarnya sudah sama-sama nyaman dan om berniat menikahi ibumu itupun kalau kamu memberikan ijin.
Brenda : Ohh ya Tuhan aku senang om mendengarnya asalkan ibu bahagia aku setuju saja.
Mr.Albert : Baiklah nanti om yang atur semua segala persiapannya yah. Dan mulai sekarang panggil om Daddy yah.Jangan om lagi.
Brenda : Ya Daddy makasih ya aku sayang sekali sama Daddy, bahagiakan dan jaga mama ya Daddy
Mr.Albert : itu sudah pasti putriku
Ibu : Ya sudah ya nanti kita lanjut lagi obrolannya yuk mari makan dulu katanya dah pada laper. Nanti pada masuk angin . Brenda makasih ya kamu sudah kasih ibu ijin untuk menikah sama Mr.Albert.
Brenda : Ya ibu apapun itu kalau bisa membuat ibuku bahagia aku pun ikut senang.
Ibu : Ya sudah mari kita lanjutkan makan siang kita, abis itu nanti ada hal lain yang ingin kita sampaikan sayang.
Brenda : Baik ibu