“Niko!” “Hm?” Raina menggoyang-goyangkan tubuh besar di depannya karena sudah memejamkan mata padahal waktu baru menunjukan pukul 9 malam. “Niko, buka matanya! Aku belum selesai curhat.”Dengan malas Niko menahan matanya yang sudah sangat mengantuk karena gadis di depannya begitu berisik sejak tadi. “Kamu udah curhat dari sore Rain, ini udah malam ayo tidur!” Niko meraih Raina ke dalam pelukannya. Sudah tidak ada penolakan lagi seperti biasanya. Membuat laki-laki itu senang karena bisa menikmati bau harum favoritnya tanpa harus menahan perlawanannya yang membabi buta. “Besok aku mau pulang temenin yah!” Dipandangnya mata bulat dengan poni berantakan di depannya. “Pulang?” Raina mengangguk. “Aku mau minta maaf sama bunda. Tadi siang aku menelponnya da