Semenjak berhasil menemukan bujang tampan yang identitasnya masih abu abu,Pipit dan Opie mendadak akrab.Aku malah sering di cuekin karena lebih suka celingukan di kantin atau saat kami menyusuri koridor sekolah.
"Ngapa tuh bujang ga kelihatan ya Jum?"tanya Opie masih celingukan.
Aku tak antusias karena percuma kalo ganteng doang sih kalo ga tajir.Aku nanti terpaksa melupakan hobi shopping atau makan enak dan mahal dengan alasan dia boke.Ga deh,mending lupain.
"Iya Til!!"jawab Pipit celingukan juga tapi Opie mendorong bahunya kesal.
"Ngapa dah??"tanya Pipit.
"Lah itu elo Til,Til aja.menurut elo??"bentak Opie ngamuk.
Pipit terbahak.
"Maafkan hamba Srintil,hamba keceplosan"jawab Pipit sambil mengatupkan kedua tangannya.
Aku hanya tersenyum melihat kelakuan mereka.
"Dia sekolah di sini kan Nad?"tanya Opie
"Mana gue tempe"jawabku asal.
"Enakkan tahu Mar apalagi tahu jeletot,makan tempe bikin mental elo i***t"jawab Pipit.
"Pengkhianat bangsa!!"seru Opie sambil mendorong bahu Pipit lagi,kali ini sampai Pipit sempoyongan karena Opie terlalu kencang.
Aku ngakak melihat Pipit ngamuk ngamuk.
"Elo niat lihat gue nyipok ubin ya??"bentak Pipit kesal mendekat lagi pada Opie.
"Lagi elo bilang makan tempe bikin i***t,gue makan tempe tiap hari,otak gue pinter.Lagian tempe udah tenar ke luar negeri ga kalah ma pizza"sanggah Opie.
"Lah jangan salahin gue,horang kayah kaya gue sih udah pasti karnivor pemakan daging ga kaya elo yang herbivor.Gue tiap hari cuma kenal makan daging,emak gue tiap hari bikin beef steak"jawab Pipit sombongnya keluar.
Padahal emaknya yang orang sunda doyan makan daun kaya kambing.Opie aja ga tau.
"Berarti benar dong kalo gue bilang elo pengkhianat bangsa!!,elo amrik banget "jawab Opie.
Aku sebenarnya lelah kalo mereka sedang mode debat begini.Jadi aku tolak pinggang di hadapan mereka yang masih berdebat.
"HEh!!,Megawati!!Hilary Clinton!!,berhenti ga!!!"perintahku galak.
Mereka serentak menoleh ke arahku.
"Siapa Megawati??"tanya Opie.
"Siapa Hilary Clinton?"tanya Pipit.
Aku menghela nafas.
"Elo Megawati!!"tunjukku pada Opie dan Pipit ngakak.
"Elo Hilary Clinton!!"tunjukku pada Pipit gantian Opie terbahak.
"Kok bisa?"cetus mereka kompak .
Aku menghela nafas lagi.Dua temanku mendadak bodoh gini.
"Elo pantes jadi megawati soalnya nasionalis banget,sampe tempe aja elo jadiin ribut,cocok kan kaya Megawati yang anak proklamator??"tudingku.
Pipit ngakak dan Opie cemberut.
"Gue belum cukup umur buat ikut pemilu Nad,lagian gue belum tau orientasi politik gue apaan,mau pro pemerintah apa jadi tim oposisi"keluh Opie.
Aku memutar mataku,susah ngomong sama orang pinter macam Opie sih.
"Dan elo Pit pantes juga jadi Hilary Clinton,Amrik banget sampe makan aja tiap hari mesti beef steak,pantes kan elo jadi Hilary yang ngotot banget jadi president Amrik?"tudingku pada Pipit.
Kalo Opie ganti terbahak,Pipit cemberut.
"Gue Obama garis keras sista...Obama kan orang indonesia"sanggah Pipit.
Aku memutar mataku lagi.
"Serah!!,kalo elo berdua masih mau debat.Gue ke kantin dewek ae lah,gue laper"jawabku sambil berbalik meninggalkan mereka berdua.
"Yah elah Syahreza kelamaan jomblo jadi baper Pie"ledek Pipit sambil merangkul bahuku setelah berhasil menjajari langkahku.
"Tau loh kalah sama Sumargo jadi galau"kata Opie .
"Omongan elo berdua ga bisa di enakin dikit ya??"bentakku.
Mereka kompak terbahak lagi berdua.Hadeh punya teman kok sakit jiwa gini ya??.
Sampai kantin saat aku mulai makan baksoku karena Opie tidak bawakan kami bekal semenjak proyek mencari bujang keceh badai,mereka sudah celingukan lagi.Aku biarkan dan fokus pada layar handphoneku menatap akun IG ku karena ada notifikasi like beruntun pada postingan foto fotoku masuk dari akun yang bukan followerku.Aku memang tidak mengunci akun IG ku.BSM nama akun itu.Aku jadi tertarik melihat profilnya karena hampir 400 an postingan foto fotoku dia like.Aku mengerutkan dahiku begitu akun itu terbuka.Kok dari 20 foto yang ada semuanya cuma foto foto pemandangan cakrawala dari atas gedung tinggi atau balkon kamar.Aku langsung bergidik ngeri.BSM jangan jangan sama artinya dengan b**m yang penjahat kelamin.Untung dia tidak follow aku.Lagian follower dia juga banyak walaupun aku ga ngerti followernya berharap lihat apa dari akun Ig yang isinya hanya foto pemandangan.
"Napa lo Nad?"tanya Opie kepo.
Aku menggeleng dan buru buru log out dan mengantongi handphoneku.
"Ga,makan!!keburu bel"bentakku.
Opie tertawa lalu makan lagi sambil mengobrol dengan Pipit soal si bujang keceh yang jadi buruan mereka dan belum mereka temukan juga.
Sampai bel berbunyi dan kami kembali ke kelas.Masa iya ya tuh laki bukan murid sekolah ini?,kan pakai seragam seperti yang semua murid di sini pakai.Aku jadi tak habis pikir.Sudah seminggu sejak kami ketemu di parkiran dan duet Pipit dan Opie bisa belum berhasil menemukan tuh bujang.
"Gue toilet dulu"pamitku begitu bubar sekolah.
"Temenin ga?"tanya Pipit.
"Tunggu depan aja,supir gue udah nunggu,gue mesti pulang cepat,Acha lagi di rumah"perintahku.
Bunda memang bilang kalo keponakanku Acha sudah di rumah berdua kakak iparku karena bang Andra sedang ke Autralia untuk kerja.Aku bergegas ke toilet di pojok koridor lantai satu.
Mendekati toilet langkahku terhenti saat aku melihat dia yang kami cari seminggu ini keluar dari toilet pria sambil mengusap wajahnya dengan handuk panjang berwarna putih.
"Eh elo lagi"sapanya bergitu menemukanku.
Aku diam mengawasinya yang berhenti di hadapanku sambil memasukkan handuk ke tas mirip olahraga yang ada di bahunya.
"Kemarin gila sekrang kesambet"ejeknya.
Aku terbelak ke arahnya dan dia tertawa melihat pelototanku.
"Padahal kalo di foto elo cakep loh"komennya dan aku merona.
Dia tertawa
"Anjir blushing!!"ledeknya lagi.
"Elo lihat foto gue dimana??"tanyaku mengabaikan ledekannya.
"Kepo!!,nona muda Syahreza.....menarik juga.Anak konglomerat Syahreza gruop yang jomblo padahal lumayan keceh"jawabnya sambil mengamatiku dengan wajah menyebalkan.
"Lah masalah aja buat elo!!"bantahku.
Dia tertawa lagi
"Ga masalah sih buat gue mah!!,cuma kasihan,ternyata keceh,tajir ga bisa jadi alasan buat elo di punya cowo"
"Gue pemilih,gue mana mungkin mau sama cowok sembarangan"jawabku jutek.
"Oya?"ejeknya sambil mengangkat alisnya dan menatapku tajam.
"Iyalah!!,gue cewe mahal,laki dengan level sultan yang punya kesempatan jadi cowo gue,itu pun masih jadi pertimbangan gue"jawabku sambil mengangkat daguku.
Dia terbahak
"Gue berarti ga termasuk hitungan dong?"tanyanya.
Aku ganti mengamati penampilannya dengan wajah ga minat,tapi aku bisa menangkap jelas,kalo sepatu dan jam tangan yang dia pakai bukan merek murah begitu juga tas nya.Tapi kan penampilan seperti cowo ini biasa di sekolahku yang rata rata memang tajirun.
"Elo kaya ga??"cetusku.
Dia terbahak keras sekali lalu terdiam dan menatapku serius.
"Kalo pun gue kaya,ga mungkin juga mau sama cewek sombong kaya elo"jawabnya.
"Oya??"tanyaku mengejek.
Dia mendekat ke arahku.Aku berusaha tak gentar melihatnya semakin mendekat padahal jantungku berdebar kencang.
"Iyalah!,karena gue cowo mahal"jawabnya bersamaan dengan dia yang beranjak setelah menyenggolkan tubuh tingginya dengan bahuku.
"HEI!!!"protesku.
Dia menoleh dan tersenyum mengejek.Aku memgacungkan jari tengahku padanya dan dia tertawa sambil berjalan menjauh.
"Laki sialan!!!"geramku kesal.
Kalo aku ga ingat kebelet pipis,sudah aku kejar dan aku hajar,sayang sekali panggilan alam ga bisa aku tawar.Aku jadi buru buru masuk toilet dan tak sabar untuk mengadu pada Opie dan Pipit.Setelah selesai aku buru buru menyusul mereka ke parkiran motor Opie.
"Kalian berhanti deh cari tau soal tuh laki"pintaku pada mereka berdua yang kelihatan heboh menatap layar handphone milik Pipit.
"Bentar Nad"jawab Opie mengabaikan aku.
"Ada apa sih??"tanyaku jadi penasaran apa yang mereka sedang lihat.
Foto mobil lamborgini hitam mengkilat,apa menariknya??.
"Napa sama tuh mobil?"tanyaku
Lamborgini doang,abang abangku juga pakai tuh mobil.
"Ada yang sekolah bawa ini mobil Nad"jawab Pipit dan Opie mengangguk.
"Siapa?"tanyaku.
"Mana kita tau,pokoknya tadi lewat depan kita trus gue foto,gue mau tanya Galih berapa harganya"jawab Pipit.
"Trus??'tanyaku.
"Ya siapa tau punya anak sultan yang sekolah di mari,dari pada tuh bujang keceh ga ketemu,kita jodohin aja elo ma yang punya mobil ini"jawab Opie.
"Astaga"desisku.
Mereka serentak menatapku.
"Elo berubah pikiran cari laki kaya?"tanya Pipit sambil mengantongkan handphonenya.
Aku berdecak.
"Bukan begitu....elo berdua lama lama kaya mucikari,dan gue kaya elo berdua jual ke cukong kaya"keluhku.
Mereka berdua terbahak.
"Kan elo yang kasih syarat kalo mesti laki tajir yang jadi cowo elo"sanggah Opie.
"Serah dah,pulang dah gue"jawabku karena sudah melihat supir bunda yang menungguku di depan mobil jaguar bunda.
"Lah tadi elo ngomong apa,kita ga dengar"kejar Pipit.
"Ga jdi!,hilang minat!!,gue balik dah"pamitku dan tak menghiraukan seruan Pipit yang memanggilku.
Bodo amat deh,lagian Pipit di jemput ini.Jadi aku buru buru masuk mobil yang pintunya di buka oleh pak supir.
Sampai rumah aku langsung bergabung dengan bunda,kak Ocha dan Acha yang sedang asyik Video Call dengan bang Andra.
"Ganti baju dulu sih Non!!"tegur kak Ocha.
Aku bangkit lagi dengan malas ke kamarku untuk ganti baju dnegan kaos dan celana bermuda yang aku suka.
"Makan Nad,kita udah makan"kata bunda.
"Aku udah makan bun"jawabku berdusta tapi aku ga laper walaupun aku belum makan siang.
Tak lama bunda beranjak menuntut Acha yang minta es cream.
"Elo napa?"tanya kak Ocha sambil menepuk pahaku.
"Kak emang gue sombong ya??"tanyaku.
"Banget"jawabnya dan membuatku makin manyun
Kak Ocha tebahak.
"Setiap orang pasti mikir elo sombong Nad,karena elo anak ayah yang kaya raya.Buat apa elo pikirin!!,elo makan enak,elo shopping mele,ke salon,holiday mahal,gimana orang ga pikir elo sombong.Masalahnya bukan ada di diri elo,tapi di pikiran orang atau netizen yang julid sama hidup elo yang indah kaya putri raja"jawan Kak Ocha.
"Emang gitu kak?"tanyaku.
kakak iparku sampai perlu bergeser agar bisa duduk menghadapku.
"Lah sekarang ayah punya segala,mana mungkin dia larang elo bermewah mewah ,kufur nikmatlah apa medit,mana bisa begitu.Ayah kasih elo segala karena sayang ma elo karena itu dia kasih elo standart hidup yang dia sanggup kasih ma elo.Soal orang yang bilang elo sombong kan karena ga kenal elo,buktinya Opie yang kalangan keluarga biasa nyaman karena kenal elo dekat dan tau gimana elo yang sebenarnya sederhana.Hanya level kesederhanaan versi trah Syahreza sama orang kebanyakan jelas jauh beda"jelas kak Ocha.
"Elo pernah di bilang sombong juga ga sih Kak?"tanyaku.
Dia tergelak.
"Mesti banget nanya gini ya??"keluhnya.
Aku tertawa.
"Ya penasaran aja"jawabku.
"Yang bilang gue sombong sih bukan main banyaknya.Apalagi di daerah rumah babeh yang kenal gue dari kecil.Dari zaman gue ngobak di got tau tau sekrang gue jadi selebritis karena nikah ma abang elo yang sultan kecil.Emang gue perduli??,ga tuh.Gue ga bisa maksa orang satu pemikiran sama gue.Biar aja mereka dengan penilaian mereka.Mereka lihat hanya covernya.Mereka lihat gue yang enak naik mobil mewah,shopping sana sini.laki gue ganteng nian,anak gue keceh badai.Wajar dan manusiawi kalo mereka jadi kesel dan bilang gue sombong.Ga tau aja kalo gue harus buru buru masuk mobil karena abang elo ribet nyuruh gue pulang.Ga tau aja kalo gue shopping gue mesti telentang semalaman.Ga tau aja kalo gue tiap hari deg deg an abang elo di tikung orang.Ga tau aja kalo anak gue bepernya parah dan manjanya poll,mereka ga tau jadi enak aja main menjugde enak jadi gue.Padahal......elo tau sendiri"keluhnya.
Aku tertawa.
"Tapi elo happy kan jadi bagian keluarga Syahreza?"tanyaku.
Kak Ocha tersenyum.
"Dengan gue nikah ma abang elo,gue ga cuma dapat laki kaya,tapi anak keceh.mertua baik hati,ade ipar yang nyebelin tapi gue sayang banget.Apa alasanya gue ga happy Nad"jawab Kak Ocha.
Aku tersenyum.
"Kak wajar ga sih kalo gue mau punya suami kaya?"tanyaku.
"Trus kalo elo ga nyari laki kaya,elo mau cari laki tukang cireng??"tanyanya.
"Ya kalo bos yang punya cireng sih boleh kali"godaku.
Kak Ocha tertawa.
"Dilematis sih jadi elo.Elo dengan stadart hidup tinggi kalo dapat laki bukan sultan juga pasti hidup elo susah.Kalo elo kejar soal itu,elo bisa jadi perawan tua karena berharap dapat laki sultan,sementara laki sultan di lingkungan pergaulan ayah,udah pada punya cewe,umur elo juga jarak umurnya jauh.Bisa dapat ga sih Nad?"malah ikutan lesu.
Aku jadi bersandar di bahunya.
"Ribet ya kak kalo ngomongin masa depan?"keluhku.
"Ga sih kalo elo bukan Nadine Syhareza.Kalo elo anak ABG biasa mungkin ga ribet.Elo bebas gaul sana sini tanpa pengawalan supir,seru seruan ma teman kaya gue dulu,dan bukan kesana kemari ma Acha ma Bunda.Tapi semua sayang elo Nad jadi gitu ke elo.Udah ah pikirin nanti aja kalo elo udah lebih gede dari sekrang.Baru kelas 1 SMA cinta cintaan"katanya.
Aku tergelak.
"Gue lihat anak gue dulu ya,kasihan bunda dah kalo urus manjanya Acha"pamitnya
Aku hanya mengangguk dan dengan enggan jadi mengambil majalah wanita yang tadi kaka Ocha baca.Aku bolak balik halaman majalah sampai aku terdiam saat menemukan artikel soal pengusaha pemilik media massa besar.Bukan soal pemilik Smith enterprise yang buat aku tertarik,tapi foto yang di sebut jadi putra tunggal pemilik Smith Enterprise yang buat aku tertarik.Foto itu sama dengan sosok lelaki yang selalu menggangguku.Boy Sebastian Smith,wajah tengilnya terlalu serupa untuk di bilang bukan sosok yang sama.Tapi...lelaki badai di sekolahku kan pakai motor ke sekolah,motor sport sih tapi kalo dia anak orang kaya dia bisa pakai motor lebih mahal seperti milik abang abangku atau mobil sport keren seperti yang di bilang Pipit dan Opie.
"Astaga!!!"aku menjambak rambutku.
Jangan jangan malah dia yang memang pakai mobil lamborghini ke sekolah,bukannya kepergian mobil lamborgini itu tepat waktunya dengan dia yang meninggalkan aku di koridor dekat toilet??.Perlahan senyumku terbit,hm....menarik....kalo dia bilang ga tertarik karena aku Nona muda keluarga Syahreza,aku justru malah merasa tertantang untuk buat dia takluk.Sekrang bukan lagi karena sepenuhnya aku suka dengan sosoknya yang keceh badai,tapi aku bakal buat dia menjilat ludahnya sendiri karena udah bilang ga suka aku.Kalo ternyata aku benaran suka kan tidak rugi juga,toh dia kaya.Kalo aku ga suka juga aku ga rugi,aku masih muda masih banyak kesempatan cari laki lain.Hidup di bawa santai kawan......
"Jangan main main sama Nadien Syahreza brother.........tunggu pesona Nadine"gunyamku pada diriku sendiri.
Keesokan harinya aku pergi sekolah dengan semangat 45,berbekal majalah kak Ocha aku bergegas mencari keberadaan kedua teman ajaibku.Benar saja mereka sudah duduk manis di meja masing masing sambil bengang bengong.
"Bengong aja lo berdua kaya ayam nelen karet!!"ledekku sambil melempar majalah ke hadapan Opie.
Opie gelagapan menerima lemparan majalah dariku.
"Apaan nih Mar?"tanyanya.
"Baca!!,buka halaman 70"perintahku.
"Ngapain kaga dapat ilmu baca majalah gosip gini"tolak Opie.
Pipit tertawa.
"Baca stensilan baru ya Pi dapat ilmu"jawab Pipit.
Opie tertawa.
"Yoi sista....ilmu kama sutra"jawabnya gesrek.
Aku berdecak kesal.
"Baca !!"ulangku
"Ya elah kaya nabi Muhamad aja pas dapat wahyu Allah.Iqro!!,bacalah!!"jawab Opie.
Aku menggeram.
"Kalo elo baca elo bakal dapat wahyu juga kaya nabi Muhamad.Elo tar dapat pencerahan karena laki badai yang elo berdua cari ada di situ"jawabku.
Pipit sampai bangkit dan berebut dengan Opie yang sudah antusias membuka halaman demi halaman sampai ke halaman yang aku maksud lalu mereka sibuk baca setelah itu menatapku.
"Badai ...."desis Pipit menatapku.
"Ini orang yang sama Nad?"tanya Opie.
Aku mengangkat bahu.
"Mungkin"jawabku sambil duduk di tempatku.
"Kok bisa?"tanya Pipit antusias.
"Gue kemarin ketemu tuh laki pas ke toilet,dia ngeledek gue trus kan dia ninggalin gue karena gue mesti pipis,pas gue keluar kan elo berdua lagi sibuk gibah soal lambo,gue jadi mikir mungkin dia yang sekolah pake lambo"jelasku.
Opie dan Pipit saling menatap setelah mereka berdua terdiam.
"Gue ke ruang admistrasi dulu"pamit Opie.
Aku terbahak melihat Opie antusias.
"Elo kenalan ma nih bujang Nad?"tanya Pipit.
Aku menggeleng.
"Ga !!,makanya gue ga tau benar ga dia orang yang sama dengan pewaris Smith Enterprise"jawabku.
"Kalo ternyata sama??"kejar PIpit.
Aku diam.
"Gue pepet kali biar mau jadi pacar gue"jawabku.
Pipit cekikikan.
"Cadas Sinta....jangan kasih kendor"cetus Pipit
Aku dan Pipit terbahak dan terdiam saat melihat Opie kembali dengan nafas ngos ngosan.
"Gokil Nad,benaran tuh laki sekolah si sini.Boy Sebastian Smith,anak kelas 11 A,cowo keceh dan pinter,yang pasti kaya raya"jelas Opie masih dengan nafas tersengal.
Aku melirik Pipit.
"Siap berburu kawan?"tanyaku pada Pipit.
"I'm in"jawab Pipit.
"Wait !!,berburu apa?"kejar Opie.
"Tuh laki sultanlah!!,masih nanya sih lo Pie!!"bentak Pipit.
Opie tergelak.
"Yakin Nad??"tanya Opie.
Aku mengangguk.
"Boy masuk kriteria gue kan??,kaya,kaya dan kaya"jawabku.
"Dan keceh keceh keceh"lanjut Pipit.
"Eh pinter,pinter dan pinter"Opie ikutan.
Kami tertawa bersama.
"Kita jadi juga tim sukses Nadien cari laki sultan"cetus Opie.
"Elo jadi ikuutan?"kejar Pipit.
"Menurut elo gue hilangin kesampatan kenal sama laki badai macam Boy??,tentu aja tidak bictchy"jawab Opie.
"So.....jadi deal kan?"tanyaku sambil mengulurkan tanganku.
"udah gue bilang gue ikutan"jawab Pipit sambil menumpuk telapak tangannya di atas telapak tanganku.
"I'm In sista sista"jawab Opie ikutan menyusul menumpuk tangan di atas tangan Pipit.
Kami bersorak lalu gambreng dengan tumpukan tangan kami lalu terbahak.
Kalo sudah bergabung begini kan ,kekuatannya besar karena menggalang kekuatan jadi satu,ingat kan makna kalimat,bersatu kita teguh dan bercerai kita runtuh???.Nah Aku,Opie dan Pipit sudah bersatu pasti kekuatan kita besar untuk menaklukan bujang badai setaraf sultan bukan???
###
Akhirnya Nadine bisa tayang ya kesayangan aku ,urusan kontrak sudah rapi jadi aku bisa tayang.Tapi maaf masih bisa seminggu sekali karena aku mesti urus kalila dan rey di MARRIED BY ACCIDENT karena ikut lomba jadi mesti up tiap hari.
silahkan yang belum baca di baca sambil nunggu Nadine tayang setiap sabtu ya.Sagara tiap selasa.Kalo kesibukan ku akan Nino versi cetak selesai,aku bakal up tiap hari biar kalian happy.Kan kalian kesayangan aku.
See you next part ya sama trio bebek yang berburu bujang,bukan buat si Boy suka,malah risih di ikutin tiga cewe sakit jiwa yang mulutnya juara.
kiss and love