14. Kala Senja Menyapa

1181 Kata

Senyum tipis dari wajah teduh itu terus saja terbayang di benak Daniel hingga sore hari ini. Masih belum bisa melupakan pertemuan singkat namun membawa kesan yang teramat dalam hati pemuda itu. Duhai dia yang memancarkan senyum teduhnya. Dengan pandangan sebening embun, laksana sebuah pancaran sinar dari sang bulan. Tak terasa wajah lelaki itu menyunggingkan senyuman saat kelebat bayangan wajah cantik nan ramah itu melintasi kembali ke dalam angannya. Ah, Daniel jadi merasa seperti seorang buaya darat. Di saat dia sudah berjanji pada Nadira, kenapa justru malah terpesona dengan senyum gadis lain. Ramah tamah dan kehangatan sebuah keluarga yang selama ini hampir tak pernah Daniel dapatkan bisa ia rasakan dari pertemuannya dengan sebuah keluarga siang tadi. Senja pun menjadi saksi saa

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN