12. Manis Dan Pahit

1876 Kata

"Saya terima nikah dan kawinnya Aisyah Humaira Putri Diflyna dengan mas kawin tersebut tunai." "Sah..." "Sah..." "Sah..." Semua orang yang hadir mengucap kata 'sah' dan hamdalah saat Zidan usai mengikrarkan kalimat ijabnya untuk Aisyah. Rasa haru dan sakral benar-benar terasa menyelimuti kediaman Diftan dan Illyana. Illyana dan Aisyah juga nampak tak bisa membendung rintik airmata yang jatuh begitu saja membasahi wajah mereka. Diftan sendiri yang bertugas untuk menikahkan putrinya di dampingi penghulu dan juga dua orang saksi. Tugasnya sebagai ayah kini telah sempurna saat ia berhasil menikahkan putri satu-satunya. Rasa lega dan bahagia jelas terpancar dari wajah lelaki paruh baya itu. "Aish, selamat ya. Sekarang kamu sudah jadi seorang istri," Zahra yang dari awal acara mendampingi A

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN