DEG! Jantung Via langsung berhenti berdetak beberapa saat, ba-ba-barusan Agam... "Saya mencintai kamu." Via tidak berkedip beberapa waktu, pandanganya hanya terpaku pada pada wajah Agam yang hanya berpaut beberapa centi darinya itu. "Bapak ngapain cium saya?!" Setelah kesadaranya terkumpul, Via langsung histeris. Tanganya terangkat menutupi bibirnya sendiri. Matanya membola bagaikan orang yang sedang kerasukan. Intinya Via sedang syok parah! Dengan senyum manis di bibir, pemuda 29 tahun itu mengangkat tanganya untuk menurunkan tangan Via yang digunakan untuk menutupi mulutnya itu. "Ini baru yang dinamakan ciuman." Via lagi-lagi melotot horor, kali ini keringatnya bahkan sampai mengucur hebat di pelipisnya. "Tapi kan itu bukan atas persetujuan saya!" "Tapi ini..." Agam mengusap bib