Part 36
POV Sara
Rencana yang Gagal
“Kenapa?” Benakku justru mengukir tanya besar yang tak bisa kujawab ketika senyum Hanna meredup, wajahnya mengeras, dan tatapannya mendingin padaku.
Hanna tak menggubrisku, seolah enggan untuk berinteraksi langsung denganku.
Sepanjang perjalanan, tak ada sepatah kata pun terucap dadi mulut kami berdua. Kedekatan yang sebelumnya terjalin, mendadak putus tanpa sebab.
“Tante, apa aku melakukan sesuatu yang menyinggungmu?” Merasa tidak enak dengan keadaan yang hening, aku mencoba memperbaiki suasana.
Hanna hanya mencelos, enggan untuk meresponku walau hanya isyarat.
Terdiam. Hanya itu yang kulakukan ini. Tanpa tahu apa penyebabnya.
Hanna menyuruh supir memutar kembalu arah tujuan mereka kembali ke rumah. Aku tak banyak bicara semenjak itu. Sam
