“Tidak bisa disalahkan sepenuhnya bagaimana? Dia itu suami kamu lho Va, orang pertama yang paling bertanggung jawab melindungi kamu adalah dia. Tetapi apa dia sudah melakukan tanggung jawabnya? Kamu sudah merasa dilindungi oleh dia? Tidak bukan? Jika dia becus menjadi suamimu, dia tidak mungkin membiarkan ibunya mengintimidasi kamu seenaknya. Pokoknya Ayah tetap menganggap dia salah. Tidak peduli kalau kamu masih membela dia dan punya perasaan pada dia, Itu hak kamu. Ayah tetap akan membuat perhitungan dengan dia.” Tegas Arman yang keputusannya sudah harga mati dan tidak bisa diganggu gugat. Vania menundukkan kepalanya, merasa percuma saja meladeni ayahnya yang tengah emosi. Meskipun harus Vania akui bahwa apa yang dikatakan ayahnya memang benar. Bahkan hingga saat ini pun ia belum berse
Unduh dengan memindai kode QR untuk membaca banyak cerita gratis dan buku yang diperbarui setiap hari