Bab 16. Pelik

1154 Kata
Happy Reading. Maudy menatap ibunya yang tengah asik menghabiskan martabak manis bingkisan dari Kenan. "Enak, Ma?" "Hu'um, enak banget. Dia tahu kalau Mama suka martabak manis? Kamu kasih tahu ke dia, ya?" "Iya, donk. Kenan tuh baik, dia pengen bisa nyenengin Mama, pengen bisa lebih mengenal Mama juga karena dia sudah menganggap Mama itu sebagai calon mertuanya sendiri," jawab Maudy. Memang sih Kenan sudah serius, katanya. Kalau bisa, nanti setelah Kenan berhasil mengambil hati ibunya Maudy, Kenan juga akan mengajak Maudy ke Jogja. Di mana keluarga Kenan tinggal. Kenan berencana mengenalkan Maudy pada mereka. Seperti itulah gambaran Kenan, berharap bisa mendapatkan restu dari ibunya sang kekasih. "Calon mertua? Udah pede aja dia mau Mama akui sebagai calon menantu," ujar Ratna. "Ya kan memang niatnya seperti itu, Ma. Kenan udah serius sama hubungan kami," jawab Maudy tidak mau kalah. Dia ikut mengambil martabak manis di dalam wadah besar itu. Saat malam di homestay kemarin Kenan memang bertanya-tanya tentang kesukaan ibunya Maudy, seperti makanan kesukaannya apa ataupun sesuatu yang disukai oleh Bu Ratna. Awalnya Maudy bingung, dia lupa apa makanan kesukaan mamanya, tetapi setelah diingat-ingat lagi ibunya itu suka sekali dengan martabak manis dan juga ayam geprek Pak sabar. Kenan bawa dua-duanya tadi pagi, membuat Adrian malu karena dia tidak membawa apapun saat bertamu ke rumah Bu Ratna. "Dia harus bisa bikin Mama senang dulu, Mama juga belum bicara lagi sama ibunya Adrian, terakhir kali kita bicara mengenai perjodohan kalian, Risti terlihat seneng banget. Mama 'kan jadi nggak tega kalau tiba-tiba batalin perjodohan ini." Maudy mencebik. "Ya itu salah Mama sendiri kenapa main jodoh-jodohin segala, seharusnya sebelumnya Mama bicara sama Maudy. 'Kan belum tentu juga Maudy mau, kata Mama juga kalau misalkan Maudy nggak suka, bisa nggak diteruskan, kan?" "Ya, tapi Mama nggak suka kalau kamu hubungan sama si pilot itu. Profesinya itu loh, nggak bisa pergi pagi, pulang malam. Liburnya juga nggak lama, apalagi kalau udah terbangnya melintasi benua, jam terbangnya lebih banyak. Emang kamu mau ditinggal gitu aja sama dia berminggu-minggu? Lagian kalau kamu menikah sama dia, salah satunya harus resign. Dan mama harap kamu resign dari perusahaan kamu itu misalkan kamu serius sama si pilot." "Namanya Kenan, Ma. Kenapa sih Mama manggilnya si pilot," gerutu Maudy tidak suka. "Lagian Maudy nggak mau sama Adrian, Mama mau misalkan Maudy nikah sama Adrian dan Maudy nggak suka sama dia. Pernikahan itu nggak akan bahagia." "Yang penting itu Adrian sayang dan cinta sama kamu, kalau masalah kamu yang nggak suka sama dia, lama-lama nanti bakal bisa susah kok." "Alah, jangankan nikah dengan yang nggak cinta, sama-sama cinta aja bisa selingkuh apalagi ya nggak cinta!" Setelah mengatakan itu Maudy langsung bangkit dari duduknya dan berjalan menuju ke kamar, dia tidak mau berdebat lagi dengan sang ibu. Nanti, bisa-bisa Maudy marah dan lepas kontrol. Dia tidak mau membuat ibunya menangis sedih lagi. "Halo, Kenan?" Maudy mengangkat panggilan dari Kenan. Tadi setelah masuk kamar, Maudy mendengarkan ponselnya berdering dan dia langsung mengangkatnya ketika melihat panggilan itu dari sang kekasih. "Iya, sayang. Gimana keadaan kamu? Apa kamu masih mau menuruti permintaan ibumu?" Maudy menghelan nafas. "Sudah kubilang kalau aku nggak mau dijodohkan sama Adrian, tapi mama tetap saja keras kepala. Mungkin benar kata Adrian, kalian bisa bersaing secara sehat. Sepertinya Adrian juga tidak akan melepaskan ku begitu saja." "Yank, sepertinya cobaan hubungan kita ini akan selalu rumit, padahal kita baru beberapa jam jadian, tapi sudah ada yang membuat kita merasa seperti diganggu agar tidak betah satu sama lain, kamu yang sabar ya? Aku juga mau bilang sesuatu, kuharap kamu selalu percaya kalau aku begitu mencintaimu." Hening sesaat, Maudy begitu penasaran dengan apa yang ingin dibicarakan oleh Kenan. "Iya, apa?" "Pokoknya kamu harus tetap percaya sama aku, meskipun nanti di depannya aka ada badai yang menghadang." *** Di sisi lain. Raya terkejut saat melihat siapa yang datang ke apartemennya. Meskipun pria itu memakai topi dan masker, Raya tentu saja masih sangat mengenalinya. "Andre, ada apa? Kenapa kamu datang?" Raya melongok keluar, melihat sekitar apartemennya dan ternyata sepi. "Kenapa kamu terkejut? Aku sudah memakai topi dan juga masker tidak akan ada yang mengenaliku, kamu tenang aja, beb!" Raya langsung menarik lengan Andre untuk masuk ke dalam apartemennya. "Tapi kamu nggak kasih kabar kalau mau ke sini, gimana kalau tiba-tiba ada wartawan yang tahu?" Kesal Raya karena Andre benar-benar sudah kelewatan. Andre ini adalah seorang artis yang sedang melejit, bahasa gaulnya dia sedang naik daun dan banyak sekali fansnya di seluruh tanah air. Follower t****k dan ig-nya sudah berpuluh-puluh juta, tentu saja siapa yang tidak tahu sosok Andre Kurniawan. Namun, Andre ini adalah sepupunya Kenan dan dia sudah menjadi selingkuhan Raya sejak setahun yang lalu. Jadi, jika Raya mengatakan kepada Kenan kalau dia tidak ada hubungan apa-apa dengan Melvin, tentu saja itu benar karena selingkuhan Raya adalah Andre. "Kenapa tiba-tiba datang? Kamu tahu, kan kalau Kenan sedang ada di Jakarta? Dia lagi libur," ujar Raya. "Aku kangen banget, tapi selain itu aku ada kabar penting buat kamu." Andre menarik Raya ke dalam pelukannya, kemudian mereka berdua memutuskan untuk duduk di sofa ruang tamu. "Kabar apa? Kenapa nggak kasih kabar lewat telepon aja?" tanya Raya. Andre mencium bibir tipis Raya gemas, dia ingin segera melumat bibir itu, tetapi harus diurungkan karena Andre memiliki hal besar yang harus dia bicarakan kepada Raya. "Kemarin malam aku nggak sengaja lihat Kenan jalan sama cewek, dan bisa dipastikan kalau cewek itu bukan kamu, dari postur tubuhnya aja beda banget." Raya langsung menegakkan tubuhnya dan menghadap Andre. "What? Kamu serius?" "Iya sayang, Kenan sama cewek itu nyewa sebuah homestay dan mereka di sana selama berjam-jam. Kalau kamu nggak percaya aku ada videonya bahkan foto-foto lebih intim juga ada." Jantung Raya berdetak semakin cepat. Dia benar-benar tidak menyangka jika Kenan ternyata memang mengkhianatinya. Padahal jika Raya mengetahui apa kesalahannya, dia bahkan sudah berselingkuh selama setahun dengan sepupunya Kenan, tetapi tentu saja Raya tidak mau disalahkan. Dia tetap mencintai Kenan meskipun dia berselingkuh dan memberikan tubuhnya kepada artis yang satu ini. Bukankah itu sangat egois? Andre mengambil ponselnya dalam saku dan memperlihatkan rekaman video di mana Kenan masuk ke dalam homestay bersama dengan seorang wanita yang tidak lain adalah Maudy. "Kamu kenal sama wanita ini?" tanya Andre Tentu saja Raya sangat mengenal wanita itu. Dia memang Maudy, pramugari di maskapai penerbangan yang sama dengan Kenan. "b******k! Jadi mereka berdua benar-benar bermain di belakangku? Aku nggak terima, ya?! Aku bikin perhitungan sama mereka!" Meskipun sebenarnya Raya sudah curiga ketika Kenan ingin mengakhiri hubungan mereka karena orang ketiga, tetapi Raya masih percaya jika Kenan memang tidak ada hubungan apa-apa dengan Maudy seperti apa yang diucapkan oleh pria itu. Tetapi apa yang dia lihat ini, mereka bahkan berciuman dan juga saling berangkulan. "Tenang, sayang. Aku seneng loh kalau lihat Kenan sekarang menduakan mu karena itu artinya sepupuku itu nggak setia. Dia udah nggak cinta lagi sama kamu." "Bego! Aku nggak terima ya, Kenan benar-benar selingkuh di belakangku, aku masih cinta dia dan aku nggak mau dia dimiliki oleh wanita lain! Andre, bantu aku!" Bersambung.
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN