Perasaan yang Sebenarnya

1562 Kata

Tatapan Sani terpaku pada Angkasa yang tengah berusaha memberi napas buatan pada Bintang. “Yang bener posisi-innya,” ucapnya masih membantu sang teman. Sampai Bintang terbatuk-batuk mengeluarkan air dalam mulutnya, perempuan itu menangis seketika mengingat hal mengerikan yang baru saja terjadi. “Abang….,” rengeknya pada Angkasa. Melepaskan jasnya, Angkasa menutupi tubuh Bintang dan menggendongnya. “Bawa ke klinik dulu, kakinya terkilir,” ucap Sani yang diabaikan oleh Angkasa. Pria itu membawa Bintang ke kamarnya untuk mendapatkan perawatan. Menyiapkan air hangat dan baju ganti. Sebelum itu, Angkasa berusaha menenangkan tangisan Bintang. “Gak papa, kamu udah aman sekarang. Kakinya sakit?” “Tadi…. Terkilir yang satunya, terus keram jadi gak bisa napas pas di air.” Matanya merah, bibirn

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN