9 Jalan Tak Ada Ujung "Alhamdulillah Ibu, jalan semakin terbuka, mungkin sebagai langkah awal aku tidak akan buka sendiri usaha spa tapi akan kerja sama, ini tadi aku bertemu sama adik pegawai bank yang aku tanya-tanya kemarin, dia buka cabang baru Bu, dan memberi tanggung jawab padaku, aku harus banyak bersyukur meski sempat dapat cobaan besar tapi Allah memberi jalan lapang untuk rizki yang barokah bagi aku, Ibu dan calon bayiku." Lila menyeka keringat di keningnya, ia baru saja sampai setelah sejak pagi maraton mengadakan meeting dengan Radita, wanita yang baik hati telah mengajaknya bekerja sama untuk membuka cabang spa yang baru, meski ia tak ikut memiliki setidaknya ia belajar dulu di tempat yang masih asing baginya. "Tumben Arka tidak ke sini Minggu ini ya Lila?" Hartini menyodor