Banyak sekali perubahan yang dapat Arimbi lihat dari Ibukota yang selama dua puluh tiga tahun tak pernah ia datangi lagi. Gedung-gedung bertingkat yang memang sudah ada sejak dulu, kini semakin bertambah banyak jumlahnya. Belum lagi suasana kemacetan jalanan yang membuat pusing kepala. Arimbi tak berkomentar apapun meski dalam hati ia tak henti berdecak takjub akan apa yang tengah ia lihat di sepanjang jalan yang mereka lewati. Bahkan wanita itu pun juga sudah lupa jalanan menuju rumah kontrakannya yang dulu disewa oleh Satria ketika mereka baru menikah hingga sebelum Satria mengambil keputusan membawanya pada keluarga besar sang suami. Semua sudah banyak berubah di sana sini. Tak pernah menyangka jika Arimbi akan membawa Andaru kembali ke kota tanah kelahiran putranya itu. Bahkan bermimpi