"Tiap kali saya ke sini pasti selalu merepotkan. Maaf ya, Bu Kinan." Rey berkata sembari mengisi piringnya dengan makanan. "Siapa yang bilang jika kamu merepotkan?" "Ya, ini buktinya. Pakai dijamu makan malam segalanya." "Hanya makan malam saja, Rey. Lagian daripada kamu makan malam diluar? Toh, di sini masih ada makanan." "Tapi jadi ngerepotin Bibik sayanya. Meja makan sudah dibersihkan ... eh harus saya pakai lagi. Makanan sudah dibereskan, harus disiapkan lagi untuk saya." "Tidak setiap hari juga, Rey. Its okay. Nggak masalah." Di tengah obrolan mereka, ponsel di dalam saku celana Rey bergetar. Buru-buru pria itu meletakkan sendok lalu merogoh saku untuk mengambil benda pipih bernama ponsel. Melihat si penelepon yang tak lain adalah atasannya. "Pak Dewa," lirih Rey memberitahukan