Aisya baru saja selesai melakukan training produk pada divisi sales dan marketing karena hari sudah menjelang siang saatnya para karyawan istirahat makan siang. Gadis itu baru saja membuka pintu ruangan divisi tersebut ketika sekelebat bayangan Kinan berlalu. Aisya sampai buru-buru melongok ke luar pintu. Rupanya memang benar Kinan sudah melenggang pergi meninggalkan kantor. Aisya tidak sempat meski hanya sekedar memanggil wanita itu. Helaan napas Aisya meluncur dari sela bibirnya. Yakin sekali jika Kinan pasti tidak mengetahui jika sekarang dirinya telah bekerja di Dewangga Company. Bukan lagi di Arashi. Entah apa nanti reaksi yang akan Kinan berikan andai nanti tahu dia ada di sini. Apakah Kinan juga sama seperti Dion yang mengatainya tidak tahu diuntung. Sudah ditolong, tapi sekarang ju