Andaru membuka pintu mobil bagian penumpang, lalu mempersilahkan Aisya untuk masuk. "Masuklah, Ais. Kita makan siang." Ragu Aisya menjawab karena ia masih harus bekerja setelah jam istirahatnya usai. "Tapi ...." "Jangan khawatir. Aku akan mengembalikanmu ke sini lagi setelah makan." Aisya mengangguk dan menurut pada Andaru. Tak apa dia keluar sebentar untuk makan siang. Pasti Andaru sudah hapal dengan rutinitas kerjanya seperti apa. Namun, baru saja Aisya masuk ke dalam mobil, ia sudah dibuat terkejut dengan keberadaan sosok seorang lelaki yang duduk tepat di samping kemudi. Bahkan lelaki itu sempat menoleh dan memberikan dia seulas senyuman. Dengan kikuk Aisya menarik sedikit bibirnya menanggapi lelaki tersebut, sampai sosok Andaru yang memasuki mobil mengalihkan perhatian keduanya.