Nita menatap sinis Rere yang masih duduk di tempat dan baru saja menyelesaikan sarapannya. Tidak ada suami dan anak-anak di rumah. Dia sengaja meliburkan diri karena ingin sedikit bermain-main dengan menantu barunya yang dia yakini sedang hamil. Dia merasa yakin bahwa anak yang dikandung Rere bukanlah cucunya. Nita sangat tahu putra bungsunya bukanlah pria b******n yang dengan gampang menghamili anak orang. Dan jika apa yang dipikirkannya benar maka Rere harus bersiap menerima akibat karena telah membuat putranya menanggung sesuatu yang bukan tanggung jawabnya.
“Cuciin piringnya!” titahnya.
Rere mengangguk, “Iya, Ma.”
“What? Kamu panggil aku apa?” tanyanya setengah berteriak. “Kamu pikir aku istri dari ayahmu?”
Rere tidak ambil peduli dengan ucapan sang mertua. Dari awal dia sudah bisa
