"Raymond. Kamu serius?" tanya Bianca yang masih tidak percaya dengan apa yang dilakukan Raymond. "Iya, Tante. Aku ingin menikah dengan Tante," ulang Raymond. Wajahnya berubah takut-takut khawatir Bianca menolak lamarannya. Tangannya gemetar saat menunjukkan cincin putih kembar ke hadapan Bianca. Entah kenapa Bianca tergelak. Dia memang menghendaki pernikahan dengan Raymond. Tapi dia tidak pernah menyangka akan dilamar seperti ini. Tak dapat dia sangkal, ini indah sekali. "Iya. Tante mau, Raymond," jawab Bianca akhirnya. Raymond hempaskan napas lega. Bahagia karena lamarannya diterima Bianca. Bianca sama sekali tidak menduga begitu cepat Raymond melamarnya. Padahal sebenarnya dia sudah tidak memikirkan hubungan percintaannya dengan Raymond lagi. Dia mengira Raymond masih muda dan sama