"Haikal. Mama sudah nggak memikirkan pendamping lagi." "Dia sudah menikah, Ma," "Ya. Mama tau. Mama pun sudah nggak mengharapkannya lagi," Haikal pegang punggung tangan mamanya. Wajah mamanya mulai berubah ketika disinggung pernikahan diam-diamnya dengan Raymond. "Mama … sangat mencintai Raymond," ucap Haikal. "Sudahlah. Itu memang nggak bisa Mama rubah. Sama halnya dulu Mama yang selalu memikirkan almarhum papamu. Rasanya jika Mama belum menemukan yang lebih baik dari Papa buat apa menikah. Dan kondisinya sama sekarang. Raymond sekarang adalah yang terbaik dalam hati Mama." Haikal menghela napasnya. "Dia belum mau menceraikan Mama. Mama sudah menyuruhnya berkali-kali untuk melepaskan Mama lewat Oma Santi. Dia tetap tidak mau melakukannya." "Buat apa Mama menyiksa diri begini?"