Syara pun mengangguk seraya ia tersenyum, lalu kini ia genggam kedua tangan sang Mama dengan lembut. “Mama, tenang saja ya, Ma. Syara, juga sadar diri kok mengenai hal itu. terima kasih, ya, Ma. Karena, Mama, sudah mengingatkan, Syara. Love you, Ma,” Dengan perlahan Mama lepaskan genggaman tangan Syara, seraya ia berlalu begitu saja tanpa ia balas ungkapan rasa cinta Syara padanya. Sebab Mama tak ingin jika hubungannya semakin dekat dengan Syara dan Syarif akan kembali marah padanya. Karena kesibukan mereka masing-masing. Syara semakin jarang berkomunikasi bersama Tsani juga Claudy. Hanya saling berbalas pesan saja alternatif mereka saat ini. Hingga kini tiba di hari pertama Syara kembali bekerja tanpa mengenakan kacamata juga tongkatnya. Syara juga sedikit merias wajahnya, sebab ia ya