Para preman itu hanya menyeringai remeh ketika melihat kedatangan Andaru, adik kandung Erlangga. Hanya 1 bocah ingusan yang ingin melawan mereka? Betapa percaya diri sekali bocah satu itu, demikian batin para preman kalau boleh dijabarkan.
"Bocah, karena kau ingin sekali ikut kami jadikan daging cinc4ng, maka dengan senang hati akan kami kabulkan. Kau sudah bersiap?" Pemimpin preman menyeringai ke Andaru. Anak buahnya juga ikut menyeringai meremehkan tindakan bodoh Andaru.
Namun, Andaru malah balas menyeringai ke mereka. "Aku ingin bertanya, apakah kalian sudah siap?" tanyanya pada para preman.
Sudah pasti, ini sungguh aneh. Kenapa Andaru tidak gentar sama sekali? Padahal jumlah mereka sekitar 9 orang, bertubuh besar-besar pula! Mereka saling tatap satu sama lain. Menduga-duga apakah
