16 - Membonceng dan Memeluk

1051 Kata

Airin melihat ke sekitar dia, mencari siapa tau ada orang iseng sedang lewat. Tapi, sepertinya orang-orang di daerah itu sedang tidak ada yang ingin iseng. Ketika Airin hendak melakukan jurus pamungkas, yaitu berteriak sekencang mungkin meminta pertolongan orang lain karena dia takkan bisa mengangkat Erlangga yang telah lunglai begitu hingga ke apartemen si pria, tangan Erlangga sudah menjangkau pergelangan tangan Airin, menahan agar gadis itu tidak melaksanakan rencananya. Melihat Erlangga menggeleng lemah sambil mukanya berdarah-darah, terang saja membuat ngeri Airin. Dia bukan mahasiswa kedokteran, sehingga tidak doyan melihat darah. "M-Mas Elang, bagaimana? Apa yang dirasakan? Sakit semua, yah?" Airin menatap cemas ke Erlangga. Pria itu malah menggeleng dan berkata, "Enggak. Umhh

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN