Rumit

1111 Kata

Regan kini sudah berdiri di hadapan Naomi, membuat sepupunya itu langsung mengerucutkan wajah dengan raut kesal. “Pria itu benar-benar sialan! Dia nyaris saja membunuhku. Lihat ini!” Naomi kemudian menunjukkan lehernya yang tampak guratan merah akibat tadi dicekik oleh Edgar. Regan memperhatikan bekas merah di leher sepupunya itu. Bukannya merasa iba, ia justru tersenyum miring melihatnya. “Tapi Edgar tidak akan ada apa-apanya dibandingkan aku. Tak lama lagi aku pasti akan mengalahkannya,” gumam Regan dengan nada meremehkan. “Hah? Maksudmu?” Kening Naomi mengernyit, merasa cukup keheranan dengan kata-kata Regan barusan. Regan buru-buru tersadar bahwa dia baru saja salah bicara. Dengan cepat pria itu segera menggelengkan kepalanya, sebab ia memang tak ingin mengatakan kepada Naomi peri

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN