20. Nununana

1194 Kata

Sejujurnya, aku nggak pengen ketemu Mas Adam hari ini. Selain karena dia itu ngeselin, aku pun masih malu terkait kejadian tadi pagi. Sepanjang hari, aku sibuk merutuki diri sendiri karena bisa-bisanya cium pipi Mas Adam. Tuh kan, pipiku jadi panas gini. Ditambah lagi, suasana malam ini awkward. Banget. Seperti biasanya, kami memang menyempatkan diri untuk bersantai di depan TV. Namun, kami selalu menyibukkan diri dengan handphone masing-masing seperti yang sudah-sudah. Kali ini justru berbeda. Tumben-tumbennya kami sama-sama menonton TV tanpa memegang handphone. Mas Adam juga tumben jadi pendiem gini, biasanya suka ngajak gibah. "Kita udah nikah berapa bulan ya, Mel?" Baru aja dikatain jadi pendiem, dia malah keluar suara. Aku pun berpikir sejenak sembari menghitung bulan. Kami me

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN