"Bukan seperti itu." Natt menggeleng dengan cepat. "Lalu... " Natt terdiam lagi. 'Aku hanya merasa ini seperti mimpi,' jawabnya dalam hati. Takut jika ia terlalu senang menyambut kebahagiaan ini, maka semua yang telah berhasil ia nikmati saat ini akan pergi dengan cepat. Hidupnya tak pernah berjalan dengan baik. Kebahagiaan sebanyak ini tentu saja takut untuk ia hadapi. "A-aku..." Natt menggigit bibir bagian bawahnya dengan gugup oleh tatapan intens Darren yang mendesaknya untuk menjawab. "Kau apa?" Suara Darren sedikit kasar. "Kau tidak memercayaiku? Kaupikir aku akan melukaimu lagi?" Natt menggeleng, tapi kemudian wajahnya meragu tapi tak berani mengangguk. Keraguan di wajah Darren membuat Darren tersadar. Ia memang sudah menghancurkan kepercayaan Natt. Melihat masa lalu Natt. Hubu