Part 41

1126 Kata

Darren menggeram marah, bibirnya menipis tajam ketika mendesiskan jawaban. “Kau pikir itu satu-satunya penyelesaian masalah untuk kita berdua?” “Ya,” jawab Natt penuh keyakinan. Tepat setelah Darren menyelesaikan pertanyaannya. “Atau itu hanya salah satu bentuk kepengecutanmu untuk menghindari masalah?” sambar Darren dengan sengit. Natt tak menyangkal tuduhan tersebut. “Apa kau memang selicik ini?” dengus Darren penuh cemooh. “Anggap saja begitu. Jika itu cukup untuk membuangku sekarang juga.” Bibir Darren menipis keras, emosinya mengembang di d**a tanpa mampu ia bendung. “Darren? Natt?” Suara Finar yang melangkah mendekati pintu kamar segera menghentikan ketegangan yang terbentang di antara mereka. Natt berbalik dan berjalan ke kamar mandi, duduk tersungkur di lantai dan menangis.

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN