Bonus update dikit. *** Darren begitu marah pada Natt, sekaligus dirinya sendiri. Jam di ruangannya sudah menunjukkan tengah malam dan ia masih betah duduk di balik meja kerjanya. Sejak siang tadi, ia masih belum menemukan keputusan yang tepat untuk menghadapi Natt. Atau dirinya yang terlalu takut kehilangan wanita itu. ‘Bisakah kau melupakan kesepakatan pernikahan kita dan menjalaninya saja?’ ‘Aku tak akan meminta apa pun. Jika ini adalah sebuah pernikahan, maka tetaplah demikian. Tanpa bertiang kesepakatan.’ ‘Aku tahu keinginan ini terdengar seperti diriku yang tak tahu malu. Hanya saja … terkadang aku tak bisa menahannya dan ingin mengatakan yang sebenarnya pada mamamu. Tapi aku tak sampai hati jika harus mengecewakannya.’ Ketulusan Natt saat itu bertumpang tindih dengan semua bu