Alle mendesah ketika kehilangan bibir sang kekasih. Ia menatap memohon pada wanita yang sedang mengatur nafas yang masih memburu. Sila memukul d**a Alle pelan. “ Kamu bikin aku kehabisan nafas.” Kata Sila membuat Alle mengernyit. Sepertinya ia punya ide untuk melatih pernafasan Sila agar bisa bertahan lebih lama ketika mereka berciuman. Ia tersenyum miring, menarik kedua tangan sila untuk melingkari pinggangnya. Sementara kedua tangan pria itu membingkai wajah cantik kekasihnya. “ Atur waktumu. Aku mau ajak kamu menyelam.” Kedua mata Sila langsung berbinar. Tidak menyangka Alle akan mengajaknya melakukan sesuatu yang ia suka. Sudah lama sekali ia tidak melakukan kegiatan-kegiatan yang bisa memacu adrenalinnya. Terakhir saat bersama Rafid, yang berakhir dengan penggerebekan. Mengingat itu