Part 25. Tuduhan

1302 Kata

Pukul enam pagi, dan matahari masih enggan menampakkan sinarnya, atau sang kabut yang masih enggan pergi dari muka bumi. Udara masih terasa sejuk. Sila menyukai suasana pagi dengan kicau burung yang masih bisa di dengarnya. Entah itu berasal dari burung gereja yang memang hidup bebas, maupun dari burung-burung peliharaan para tetangga. Ia mengirup udara sebanyak mungkin, kemudian mengeluarkan dari mulut perlahan-lahan. “ Sepertinya mendung.” Sila menganggukkan kepala. Menoleh ke samping sesaat. “ Iya kayaknya. Mungkin akan hujan.” Sahut Sila kepada sosok yang berjalan di sebelahnya. Setelah selesai dengan sarapan bubur ayam, Banyu serta Sila memang langsung memutuskan untuk pulang. Mereka harus segera bersiap untuk melanjutkan tugas sebagai seorang dokter. Di luar sana banyak pasien yang

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN