Karmila mengangguk seraya meneteskan airmata, "Iya, Pak Yusuf. Saat itu Queeny hamil enam bulan. Saya merasa sangat bersalah karena keteledoran saya menyebabkan kejadian ini. Saya merasa tidak bisa meminta maaf langsung kepada Queeny." Yusuf menarik napas dalam-dalam, mencoba mengolah informasi yang baru saja didengarnya. "Ya Allah, Queen!" Wajahnya terlihat frustasi, ia juga tak sanggup untuk tidak menangis. "Dan mengenai tabungan itu?" Karmila menjelaskan dengan wajah bersalah, "Saya titipkan pada Mellisa, Pak Yusuf. Dia pernah bilang pada saya, kalau sebentar lagi Queeny akan pulang ke Indonesia dan mereka akan membuat proyek film, jadi Mellisa akan sering bertemu dengan Queeny dan bisa memberikannya secara langsung. Karena saya tidak sanggup bertemu Queeny secara langsung." Yusuf