BAB 1

4600 Kata
Malam bertabur bintang sedang menghiasi langit kota Jakarta yang penuh hiruk pikuk. Menyinari gelap malamnya para penduduk yang tinggal di daerah perbukitan yang masih minim lampu.Menjadi pemandu arah bagi para musafir dan pedagang di gurun-gurun tandus di belahan bumi lainnya. Lalu jua menjadi refleksi imaji bagi sebagian penyair di luar sana.Dan intinya,akan menjadi penonton utama sebuah kisah Cinta aneh,sengit,lucu dan mendebarkan yang akan di mulai sebentar lagi. ~ Dari kejauhan terlihat seorang gadis bertubuh ramping dan semampai dengan kulit putih bersih sedang berjalan dengan langkah cepat.Bulu mata lentik alami yang berjajar melingkari mata Almond si wanita yang berusia sekitar 20'an tersebut menambah keindahan paras ayunya. Rahang tegas yang di balut hidung mungil dan bibir berisi di tambah dengan tatapan yang cenderung dingin memancarkan aura sensual yang kuat.Tidak ada apapun yang menghiasi wajah ovalnya.Tidak ada secerca lipstik,mascara, eye shadow,atau bahkan hanya sekedar taburan bedak tipis disana.Wajahnya benar-benar di biarkan natural.Sepertinya dia sangat menyadari bahwa dia memang di lahirkan dengan kecantikan alami.Siapapun yang melihat sorot matanya akan terus mengingatnya di dalam memori mereka. Sepersekian detik telah berlalu dan kini ia telah berdiri di tempat parkiran taksi yang sedang menunggu para penumpang.Matanya mulai menelisik satu persatu kendaraan beroda empat di hadapanya.Sekarang sudah pukul 22:30 PM.Ia menepuk keningnya ketika mendapati semua taksi sudah di huni.Di garuk-garuknya sebuah beani berwarna hitam tebal yang sedang menutup kepalanya yang kebetulan berwarna senada dengan kemeja over size yang membalut tubuh ramping si gadis. Rambut panjang hitamnya di biarkan terurai menyentuh lekukan pinggang yang hanya berkisar 46 inci. Ia berpikir sejenak.Lalu kemudian meraba-raba saku celana jeans pendek selutut yang ia kenakan dan mengeluarkan benda pipih persegi panjang yang di balut casing dengan corak Naruto,yaitu salah satu Anime Jepang terpopuler yang menjadi favoritnya sejak dulu. Jemari lentiknya lalu memencet beberapa kontak untuk di hubungi.Namun dua di antaranya tidak menjawab dan satu lainnya kebetulan sedang berada di luar jangkauan.Ia lalu beralih ke sebuah kontak yang menjadi harapan terakhir. Panggilannya sudah berhasil masuk dan sembari menunggu di jawab,ia menarik kopernya ke arah sebuah bangku kosong di sekitar tempat parkiran bandara untuk merilekskan badan yang terasa kaku akibat menempuh perjalanan 23 jam dan 30 menit dari Boston Amerika,apa lagi dia hanya melakukan transit satu kali.Bayangkan menekuk kakinya selama hampir 24 jam di dalam burung besi tersebut. Dan akhirnya,teleponnyapun di jawab. "Hallo,Ndin bisa jemput gue di bandara sekarang?" "Demi apa Lo udah nyampe?,bukannya jadwal penerbangannya masih 3 hari lagi beb?" "Udah,enggak.Buruan,laperrr ni beb" "Manja,iya bentar lagi gue kesitu,tungguin" "Sekarang ya sayang,lapeeeerrr" "Kenapa sih tiap Lo kalau balik tuh gue langsung berubah profesi jadi babu!!" "Heyyyy!! What are you talkin about ? ngambek gue " "Idih sok ngambek,tungguin makanya,jangan kemana-mana,gue meluncur sekarang" "Wokeh babee,Imissh yuuu" '....Tuuuuuut !' Andin menutup telepon dan bergegas menuju bandara,namun baru selangkah menuju gagang pintu apartementnya,ia sempatkan menoleh ke arah sofa. "Gue pergi ya,gak apa-apa kan gue tinggal nih? " "Emang mau kemana sih?" "Jemput Si Putri Neraka,mau ikut?" "Eh serius lu Honeh boneh dah balik ? Kok gak ngasih tau gue sih?" "Dia balik karena buru-buru mau hadirin interview kerja di Perusahaan 7KING besok.Itu juga mendadak baru di telpon 3 hari lalu bebze" "Eh 7KING yang itu?" "Ho'oh.Emang ada yang mana lagi?" "Wow,Rahel harus keterima pokoknya.Soalnya Ceonya ganteng kece parah loh beb,mana masih bujang lagi" "Cmon,Rahel itu ngelamar untuk kerja bukan untuk ikut ajang Take Me Out.Tapi apapun itu kalau bisa mengakhiri kejombloan ngenes si Rahel gue setuju sih.Tapi kan lu tau tu anak gak punya DNA cinta sama sekali.Bahkan susah banget di ajak fokus kalau lagi bahas soal cinta" "Etss tenang aja.Serahkan ke Tuan oky yang mewarisi otak cemerlang ini.Feeling gue kali ini bakal berhasil.You know betapa tajam intuisi gue right?" "Ya,ya.Semoga deh ya.Ya udah ayo buruan berangkat.Rahel udah nunggu.Gue gak mau di hujam kalimat pedas dari mulutnya yang tidak memiliki secercah Pri Kemanusiaan itu" "Let's go ! Lagian gue juga gak mau bengong sendirian di apartemen lo yang sangat tidak kondusif seperti ini cinta" "Lemes benner tu mulut.Gue kunciin dari luar tau rasa Lo.Ayo cepetan!" 30 menit berlalu ... "Kriingggg" "Kringgggggg" "Kringggggggg" Handphone andin bergetar beberapa kali oleh panggilan dari Rahel namun tidak di jawab. Ini sudah 30 menit berlalu namun Andin dan Oky belum kunjung sampai ke bandara. Rahel benar-benar di buat kesal bercampur khawatir. "Ni anak kemana sih gak nongol-nongol,mana gak ngangkat telpon gue lagi,semoga-semoga gak di culik Pak slamet" Ya,Pak Slamet bin Marzuki.Seorang duda tua berumur sekitaran 62 tahun yang memiliki peranggai genit di atas medium level.Beliau sangat menyukai andin sejak 3 tahun lalu ketika Andin pertama kali pindah ke apartemenya yang sekarang.Dan kebetulan ruangan apartemen yang Andin tempati bersebelahan dengan milik Pak Slamet. Biasalah cinta pada pandangan pertama kata Pak Slamet saat beberapa kali jadi teman ngopi Rahel ketika mengunjungi apartemen Andin.Lebih tepatnya saat Andin sedang tidak ada di tempat.Jadi sambil menunggu kepulangan Si cewek feminim itu,Rahel sempatkan menerima tawaran Pak Slamet. Dulu kalau di ingat-ingat banyak kenangan lucu akibat ulah kegenitan Pak Slamet yang gak ketulungan itu. Pernah sekali ketika Andin menggundang gebetannya ke acara ulang tahun yang di gelar di apartemen 2 tahun lalu dan Pak Slamet cemburu,mana pake acara ngancem si gebetan segala lagi.Ah iya si Ferel namanya.Cakep sih ! tapi terlalu shy-shy cat kek primadona desa. Ferel udah tau soal Obsesi terlarang Pak slamet berkat di sein oleh andin 2 3 hari sebelum party di adakan. Ya gak party juga sih sebenarnya,hanya seperti perkumpulan mahasiswa-mahasiswa berwajah dekil alias dendeng kiloan.Mereka dateng hanya untuk mengisi moment makan gratis dendeng buatan Andin. Kadang suka heran juga sama Andin,gak tau kenapa tapi dendeng selalu menjadi makanan khas hidangan utama di tiap acara ulang tahunnya. Entahlah,jiwanya mungkin sudah sangat siap berumah tangga karena yang pandai dalam memasak dendeng dengan kematangan yang sangat baik biasanya hanya Emmak-Emmak berpengalaman kan ? Tapi sayang raganya masih dalam proses penyembuhan akibat termutilas oleh kenyataan pahit dimana mantannya sebelum PDKT sama Ferel,selingkuh. Rahel tersenyum sambil menatap layar hpnya yang tenang seperti laut mati.Tidak ada notifikasi pesan apapun dari Andin disana. senyuman tersiksa maksudnya. "Astagfirullah ! ini sebenarnya di jemput apa kaga si Andinnnn Binti marzuki ?!!!" Dengan nada putus asa Rahel menoleh ke tempat parkiran bandara sekali lagi.Sekedar mengecek ulang,mana tahu ada Taxi kosong yang penumpangnya delay.Namun yang di dapatinya hanya tersisa 4 taxi yang bertengger dan semuanya telah di carter. "Wow si Andin mau buat gue nginap di bandara deh kayaknya" Setelah hampir 40 menit mondar mandir suntuk di depan bandara,matanya menangkap sebuah taxi berwarna biru muda sedang melaju ke arah luar bandara. Rahel dengan tanpa basa basi beranjak dari duduknya menuju ke tengah-tengah jalan berdiri sambil merentangkan tangan tepat di depan Taxi tersebut. "PAKKKK...!! STOPPP, STOOOOPP, STOOOOOOOOP!! "Ada apa Neng? sehatkan? " Supir taxi yang mengerem mendadak mobilnya hanya plonga plongo keheranan melihat tingkah Rahel. "Whattt ?!,ah iya i'm ok pak.By the way tolong anter ke apartemen ini ya pak" Tanpa malu dan tanpa basa basi Rahel mengeluarkan secarik kertas yang tertera alamat apartement Andin. Dia baru sebulan jalan-jalan ke Amerika namun lagaknya seperti sudah 10 tahun. Rahel hanya sekedar berjaga-jaga,karena takutnya otaknya ngelag tiba-tiba dan melupakan beberapa hal penting lagi setelah peristiwa ia melupakan mobil yang ia kendarai menuju Harvard University.Selama sebulan jalan-jalan ke Amerika,hal paling pertama yang Rahel lakukan adalah melakukan Campus Tour ke Harvard dan MIT.Di harvard dia sempatkan terlebih dahulu untuk mengunjungi Gedung Kennedy School of Goverment.Lalu berjalan-jalan ke John F Kennedy Presidential Library and Museum yang juga berada di Boston Massachusetts.Masih ada Museum JFK yang harus dia kunjungi selanjutnya yaitu The Sixth Floor di Dallas Texas dan JFK Museum Hyannis namun bisanya nanti,sebab waktunya yang terbatas.Rahel sangat mengagumi sosok seorang John F Kennedy yang merupakan Mantan Presiden Amerika Serikat ke 35.Segala hal mengenai JFK sudah menarik atensi Rahel sejak berusia 16 tahun.Sebenarnya,nama Theodore Roosevelt dan Abraham Lincoln juga menjadi favoritnya,namun tetap saja Mr.Kennedy berada di urutan pertama.Perjalanan hidup seorang Kennedy atau yang biasa di sapa Jack tersebut sangat menarik dan menginspirasi Rahel.Dari sejak Beliau kecil,remaja dan mulai menjabat sebagai presiden hingga insiden kematiannya yang penuh dengan misteri dan konspirasi yang belum surut sampai detik ini.Semuanya sudah mendarah daging di kepala seorang Rahel Benjamin. Selama melakukan campus tour di harvard dan MIT university,dia melupakan mobilnya yang terparkir di depan museum lalu menelepon King untuk menjemputnya. Untung hanya mobil,gimana kalau besok-besok dia melupakan pacarnya atau bahkan lupa sama suaminya pas being married nanti?. Suami ? kata tersakralnya seorang RAHEL BENJAMIN.Ewww JONES ! "Neng ada masalah apa sampe-sampe mau bunuh diri,apa gak sayang sama wajah cantiknya?,seputus asa apapun enneng,jangan pernah coba-coba bunuh diri,masuk neraka loh neng" Supir taxi menaikan tone suaranya perlahan demi perlahan,untuk menghindari agar Rahel tidak tersinggung. "Wah,I'm so grateful to meet you Sir,tapi tadi bukan niat bunuh diri Pak,hanya mau berhentiin Bapak aja kok,lagian saya gak mau mati sebelum balas dendam,hehehe,balas dendam dalam menghamburkan uang pas udah jadi orang kaya nanti Pak" Rahel cengenges canggung sambil merebahkan pantatnya di bangku belakang taksi.Padahal si Bapak belum mengiyakan untuk mengantar. "Neng" "Iya pak?" "Tarifnya sedikit di lebihkan ya.Itu untuk mengganti debaran jantung saya yang hampir copot akibat ulah enneng tadi.Mengganti kerusakan psikis maksudnya". Huffth alay banget Bapaknya. Rahel bergumam pelan dengan senyuman kecil yang tergurat di ujung bibir mungilnya. "Wokeh Pak" ~ Kringgg.. Kringggggg... Rahel menoleh ke arah Handphone yang tengah berdering di sampingnya.Tertera nama Andin Dendeng di atas layar. "Hallo hel ! Lo dimana?.Tadi pas gue sama Oky lagi di perjalanan menuju ke bandara mobil gue gak sengaja nyerempet mobil orang.So sorry jadi buat Lo nunggu lama" Andin dengan satu tarikan nafas menjelaskan keadaannya dan Oky agar mencegah kemarahan Rahel.Sahabatnya satu itu memang di kenal memiliki sumbu otak yang pendek. Udah Jomblo ngenes,Sassy,Brutal,di tambah emosian lagi.She is so dangerous and annoying right ? "Whattt ?! Serius Lo ? terus Lo berdua oky posisi dimana sekarang ? biar gue kesitu.It's ok bae,gue juga udah naik taxi.sherloc cepetan" Biiiphh...! Sebuah pesan w******p dari Andin,berisi alamat lokasi terkini dirinya dan Oky berada. "Oke gue kesitu sekarang.Tungguin ya.Kebetulan posisi gue deket sama area parkiran kalian.Sekitar 15 menit lagi gue sampe kalau gak macet.Byee " "Oke baee" Andin menutup telepon dan berjalan menuju pemilik mobil yang tidak sengaja di serempet tadi.Dengan tubuh yang masih berbalut setelan Tuksedo abu-abu terang,pria tersebut terlihat berbincang suatu hal serius dengan Oky. Dari jarak yang tidak terlalu jauh Andin menatap pria yang tengah menyampinginya itu dengan serius.Andin merasa wajah itu tidak asing baginya namun dia lupa dimana tepatnya telah melihat si pemilik mobil ferary hitam tersebut. Mencoba memutar-mutar keras otaknya untuk berfikir namun tetap saja,keleletan otak Andin kadang tidak bisa di ajak kompromi. Gadis dengan rambut sebahu di cat berwarna Pink dengan kaki mungilnya mendekati si pemilik mobil. "By the way siapa nama anda?" Pertanyaan Andin berhasil mengalihkan pandangan lelaki itu dari wajah oky ke sisi kanan ujung bahunya,dimana posisi Andin tengah berdiri. "Rey Anggara.Just call me Rey" Si pria berjas Light Grey mengulurkan tangan dan di sambut segera oleh Andin yang masih tengah bepikir keras untuk mengingat. "Andin !" "Andinnn,..?" "Ah ! Andira Atamoah i mean.But just call me Andin" "Wow ! itu nama yang cantik" "Modus?.Oh Thankyou" Andin berusaha bersikap setenang mungkin walau jiwanya sedang jungkir balik berdisko ria."Sekeren dan seganteng apapun cowok yang Lo temui nanti tetep inget harus mengedepankan sikap setenang mungkin biar gak di bilang pecicilan.ngerti Lo?" Dia berusaha mengaktualisasikan pesan Rahel yang selalu ia simpan dengan baik di hatinya. "Bisa saya minta nomornya ?" "Eee?.For What? Ah untuk ngabarin soal kesepakatan ganti ruginya? Ok. 0813 1234 9999" Andin mantap membacakan nomornya. Setidaknya ia ingat bahwa ini tujuan utama dari percakapan yang mereka lakukan sejak tadi. Yaitu untuk mengganti kerugian dari ulah mereka yang mengemudi awut-awutan tanpa memperhatikan dengan baik rambu lalu lintas. "No ! soal mobil gak perlu ada ganti rugi.it's Ok.Nomor telepon anda sudah sangat cukup untuk menebusnya" Rasanya Andin seperti sedang di bawa terbang ke langit oleh segerombolan peri,lalu melayang-layang bebas di luar bumi ketika mendengar penuturan Rey. "Sadarlah wahai Andin ! Ada apa denganmu?" Sedangkan Oky yang sedari tadi memperhatikan tingkah dua manusia yang tengah berada di depannya dengan saksama, seketika merasa gemmas. Entah kenapa dia merasa sedang menonton adegan drama korea yang akhir-akhir ini sedang ia minati. "HELLO EPRIBUADEHHHH ! I'M BACK" Lengkingan suara Rahel berhasil membuyarkan suasana replika scene drama korea yang sedang berlangsung. "Kurang asem banget ni anak ! Suka banget buat jantung gue tremor di saat-saat krusial" Andin mencebik kesal dalam hati sambil menatap Rahel yang sedang berjalan mendekati mereka bertiga yang tengah berdiri mematung menatapnya. "Lo yang mobilnya lecet?" Tanpa basa basi Rahel langsung berjalan menuju Si pemilik mobil yang di serempet Andin dan Oky tadi. "Iya.Temannya Andin?" "Kalau bukan temannya Andin terus ngapain gue nyamperin kesini selarut ini?" Rahel dengan kesinisannya menatap lekat si pria berbalut tuksedo abu-abu muda dengan satu alis terangkat. "Sorry" "Jadi berapa ganti rugi yang Lo minta?" "Eh Dia gak minta ganti rugi Hel" Anding memotong pembicaraan Rahel dan Rey karena dia tahu betul karakter Sahabatnya. Hal apapun itu harus di luruskan segera sebelum dia salah paham. Rahel adalah tipe orang yang suka melindungi sahabatnya sebisa mungkin. Bahkan,alasan kenapa dia di keluarkan dari perusahaan Quantum dua bulan lalu adalah karena dia menghajar seorang pria di dalam lift kantor sampai babak belur karena telah menggoda dirinya dan Andin. Dan ternyata,si pria yang ia hajar merupakan putra satu-satunya Sang Direktur perusahaan tempat dia,Oky dan Andin bernaung. Sebelum di keluarkan,Rahel di suruh untuk meminta maaf ke si putra direktur yang paling biasa di panggil Rio yang tengah tersenyum sinis di hadapannya.Namun siapa sangka ? Bukannya meminta maaf,dia malah meludahi wajah si Rio lalu melenggang keluar perusahaan tanpa beban.Bapak Richard Handoko selaku direktur yang menyaksikan langsung tingkah brutal Sang primadona perusahaan langsung memegang tengkuk lehernya yang tiba-tiba menegang. "Lo gak minta ganti rugi? seriusan?" Rahel berusaha memastikan sambil melirik ke arah mobil ferary hitam tipe Spider di belakang Rey yang terparkir tenang di depan halaman kantor Bank tepi jalan tempat mereka berpijak sekarang. "Iya benar saya menolak ganti rugi.Saya menyadari ini adalah sebuah kecelakaan yang tidak di sengaja.Jadi saya tidak bisa menyalahkan siapapun" "Formal sekali anda ! Santai aja ngomongnya.By the way thankyou so much dude" Rahel mengulurkan tangannya yang di sambut dengan senyuman tulus di wajah Rey. Terlihat Andin dan Oky mengehembuskan nafas legah. "Kalau gitu saya pamit dulu.Nanti kapan-kapan jika tidak keberatan saya akan mengajak kalian bertiga untuk hang out bersama.Sebagai tanda terimakasih saya ke Andin karena telah memberikan nomor teleponnya" Sesaat kemudian Rey memasuki mobil empat bangku tanpa atap tersebut sembari melambaikan tangan tanda perpisahan.Ia mulai melajukan mobilnya meninggalkan pekarangan halaman kantor Bank lalu perlahan-lahan menghilang di hadapan Rahel,Andin dan Oky yang masih berdiri di posisi masing-masing. "Okey guys mari kita pulang" Oky berjalan menuju mobil pajero putih milik Andin sambil memutar-mutar kunci di tanganya. "Wait a minute ! Andin.." Rahel memanggil Andin yang enggan menoleh ke arahnya. Bukan marah terhadap Rahel namun ia sedang berusaha menyembunyikan rona merah pipinya. "What the hell Andinnn....? Lo jatuh cinta sama dia? At first Sight ? Really?" "Holly crab ! Ni anak benar-benar sahabat gue" Andin bergumam dalam hati sembari menoleh ke arah Rahel yang sedang menutup mulutnya tanda pengejekan. "Puas Lo kampret ?" "Jadi,..Lo percaya cinta?" "Apa'an sih ! Jadi aneh tau gak.Seorang Jones nanya-nanya percaya soal cinta apa enggak" "Andiiiinnn ! awas lu ya ngatain gue Jones lagi gue gorok Lu" Tertawa geli karena berhasil memunculkan raut kesal di wajah sang sahabat,Andin berusaha menambah kecepatan larinya ke arah Oky yang sedang mencecar mereka berdua dari arah jendela mobil. Sedangkan Rahel ? Masih berniat untuk menerkam Andin.Oke mungkin tidak sekarang karena ada si mulut lemes Oky yang paling tidak suka di ganggu konsentrasinya saat menyetir.Bisa-bisa mode iblisnya keluar jika melihat Rahel dan Andin gaduh di dalam mobil yang bisa mengurangi keseimbangan laju mobil. Bisa-bisa di turunin dengan kejam di tengah jalan walau yang punya mobil si Andin. Di antara 3 sahabat ini hanya Andin yang masuk dalam daftar manusia normal.Sedangkan dua lainnya adalah Alien Andromeda. Seraya laju mobil pajero sport putih meninggalkan tempat pertemuan pertamanya dengan Rey Anggara,lamunan Andin kembali ke 6 tahun lalu.Saat itu,dia,Oky dan Rahel tengah duduk di bangku kelas 12 di SMA Negeri 8 Jakarta Selatan. "Apa yang akan kamu minta jika memiliki lampu ajaibnya alladin?" Suara Seorang Pak Guru seketika menghilangkan rasa kantuk Andin.Beliau melemparkan pertanyaan ke Andin yang sedari tadi merem melek tidak karuan. Karena posisi tempat duduk Andin berada di deretan tengah dengan urutan meja paling depan,dia tidak bisa terelakan dari cidukan Para Guru jika kantuk mulai menyerang.Guru yang tengah berdiri di hadapannya itu memang akan sengaja mencecarnya dengan sejumlah pertanyaan yang kadang keluar dari konteks Mata pelajaran yang sedang di paparkan.Sekedar untuk mengembalikan kesadaran dari nyawa Andin yang sedang terombang ambing di lautan kantuknya. "Buang dua orang yang tengah duduk tepat di bangku belakang saya ke segitiga bermuda Pak.Atau kalau Jin lampu ajaibnya gak bisa ke segitiga bermuda karena cuaca lagi ekstrem maka buang mereka ke tengah gurun sahara aja.saya ikhlas" Andin menjawab mantap tanpa embel-embel mau meminta harta,cinta atau tahta lainnya. Satu kelas tertawa geli namun tidak halnya dengan pelaku yang di maksudkan oleh Andin,yaitu Rahel dan Oky. Kedua sahabatnya itu menyentil-nyentil tengkuk sambil menarik-narik ujung rambutnya. "Bapak gak nanya ke saya nih?" "Ya udah Oky,apa yang akan kamu minta jika lampu ajaib Alladin beralih ke tanganmu ?" "Buang Andin ke Pluto Pak ! Biar di sandera Alien disana" Gelak tawa makin riuh menghiasi ruangan kelas 12 IPA A akibat kelakuan Andin dan Oky. Tidak hanya para siswa namun jua Pak Henry Tobing selaku Guru Sejarah.Karena sejak kecil lahir dan tinggal di jakarta,pria berusia 42 tahun dengan tinggi berkisar 179 CM dengan rambut yang biasa di sisir belah tengah tersebut tidak memiliki logat Batak sama sekali.Berbeda dengan Buk Frida Nasution selaku wali kelas 12 IPA A yang memiliki logat Batak yang sangat kental.Sebelum pertanyaan lampu Alladin muncul,Beliau sedang membahas Biografi salah satu Tokoh ternama dunia asal Perancis,yaitu Napoleon Bonaparte yang merupakan Kaisar pertama Perancis setelah Revolusi. Beliau membahas Biografi Napoleon namun lebih mentitik fokuskan pada Pertempuran Marengo yang terjadi pada tahun 1800 Masehi. Dimana saat itu Napoleon yang memimpin Pasukan Perancis berhasil mengalahkan Pasukan Austria dan mengusir mereka dari semenanjung Italia. Kemenangan tersebut berhasil menaikan kepercayaan diri Napoleon dan beberapa saat kemudian dia memutuskan untuk menuju ke Mesir.Beliau memanfaatkan kata "Mesir" untuk beralih ke Alladin dan Lampu Ajaibnya. Andin tersenyum kecil setelah mengingat kenangan berharga tersebut sembari menoleh ke sebelahnya,dimana Rahel sudah terlelap di jemput mimpi. Sahabatnya itu sudah tentu kelelahan karena drama perjalanan dan penjemputannya hari ini. Sudah bersahabat selama 8 tahun,namun tidak ada yang berubah sedikitpun.Mereka bertiga masih dengan sifat yang sama sejak dulu. ~ Setelah menempuh perjalanan sekitar 20 menit,Oky menghentikan mobil Andin. Mereka telah sampai di depan apartemen Rahel yang walau berbeda gedung namun sebenarnya masih satu kawasan dengan apartemen Andin. Apartemen Kedua sahabatnya itu punya pemilik yang sama dan saling berdempetan. Sedangkan Oky tinggal bersama Orangtuanya. Lelaki berusia 24 tahun itu mulai menelisik ke arah jam tangannya yang menunjukan pukul 23:57 PM. "Woi Zuki ! Buruan bangunin Rahel,gue udah ngantuk banget" Pria dengan tingkah lemah gemulai tersebut membangunkan Andin. "He'em" Andin yang segera membuka matanya mengangguk pelan ke arah Oky.Seusai flashback tadi ia juga menyusul Rahel ke alam mimpi sesaat. "Raaa,bangun ! Udah nyampe" Andin menoyor-noyor pipi Rahel,namun si Jones belum membuka matanya. "WOIII NERAKAAA! Bangun Ente !" Oky sengaja berteriak kencang sambil menarik-narik tangan Rahel dari arah kursi depan. Sahabatnya itu jenis orang yang gak akan bangun kalau di panggil dengan volume pelan.Harus berteriak sekencang mungkin baru ampuh. "Whoaamm..!" Akhirnya keajaibanpun datang. Rahel membuka kelopak matanya sambil menguap. "Udah nyampe ?" "Udah dari tadi kebbo.Mau langsung ke apartemen Lo atau nginap di tempat Andin aja biar barengan kita ?" Oky melemparkan pertanyaan ke Rahel sembari menurunkan kopernya dari bagasi mobil. "Maunya si gitu,tapi besok jam 9 pagi gue harus hadirin interview di 7KING " "Oh iya gue lupa honeh.Ya udah kita anterin ke apartemen Lo" "Ok.Terus Lo nginap di tempat Andin Ky?" "Iyalah ! Udah ngantuk banget gue masalahnya.Udah jam segini dan gue gak bawa mobil soalnya.Gak mungkin gue minta Andin anter di terus biarin dia pulang sendirian kan?,gimana kalau dia di culik sama Juki lain di luar sana?" "Jadi tadi Andin yang jemput ke rumah?" " Iya.Katanya suntuk sendirian jadi tiba-tiba dateng.Niatnya sih main-main kerumah tapi tadi Bokap sama Nyokap lagi berantem kecil jadi Andin ngajak ke apartemennya aja karena gak enak sama Ortu" "Ooh.Ndin,Lo besok masuk kerja ?" Rahel menoleh ke arah Andin yang sedang berjalan sempoyongan karena ngantuk. "Gak.Gue lagi ambil cuti libur Seminggu" Andin menjawab dengan mata merem melek. "Ya udah nginap di tempat gue aja.Besok gue harus bangun pagi-pagi jadi bakal bangunin Oky dan anter di balik biar gak telat masuk kantornya" "Etts,gue juga lagi ngambil cuti barengan sama Andin by the way" "Tumben Lo berdua ambil cutinya barengan.Apa gara-gara kejadian gue tabok Rio itu ? Lo berdua risih karena di introgasi sama Pak Direktur kan ?" "Tuh tau.Mana tingkah si Rio bikin gue eneg banget liatnya.Sok-sok keras di depan Andin" "Jadi kapan masuk ? Pokoknya pas udah masuk kantor nanti,sampein salam rinduh gue ke si Rio ya,semoga tulang belakang dan tengkoraknya gak cedera" Rahel tersenyum kegirangan ketika mengingat wajah Rio yang berhasil di buat babak belur. "Lo Psycho banget serius.Dan sowryy gue Ogah harus ngobrol sama si Rio" Oky menarik koper sembari bersamaan dengan Andin memasuki ruangan apartemen Rahel yang tidak ada bedanya dengan kapal pecah,namun keduanya tak perduli dan melemparkan diri masing-masing ke atas kasur. Malam ini Andin tidur bersama Rahel seperti biasa dan Oky menghuni kamar tamu yang saling bersebelahan. Sedangkan Rahel menuju kamar mandi dan memulai ritual membersihkan tubuhnya terlebih dahulu. Setelah beberapa menit ia kembali ke kamar dan mengganti pakaian.Lalu kemudian merebahkan tubuhnya di samping Andin yang sudah ngorok. Namun manik Almond itu terlihat enggan di lelap kantuk. Pikiranya mulai di penuhi ingatan ketika ia berada di Amerika. Ayah Rahel,Ben Farhan Benjamin pindah ke Amerika sejak Rahel berusia 16 tahun untuk mengurus bisnis Beliau yang saat itu sedang berkembang pesat berkat bantuan Kakek dari Pihak Ibu maupun Ayah yang selalu siap menyokong dana jika sang Ayah kesulitan dalam hal itu. Ibu Rahel,Levi Prasetyo Benjamin selaku sekretaris Ayah juga menyusul Sang Ayah ke amerika setelah selang 2 hari keberangkataan Sang suami. Akhirnya Rahel hidup sendiri di Rumah besar bergaya Mid Century di Kuningan Jakarta bersama Tante Luna adik bungsu Buk Levi yang masih lajang saat itu.Ada juga Mbok Juminten,Mbok Nunung beserta Pakde Fran yang bertugas merawat dan mengurus rumah.Dan masih ada beberapa Security yang selama ini masih setia menjaga rumah kediaman keluarga Rahel tersebut. "Rahel sayang.Ikut Mama sama Papa tinggal di New York ya? Gak kangen gitu sama Mama dan Papa? Perkataan Sang Ibu masih terekam jelas di ingatannya. "Enggak.Rahel mau di Jakarta aja.Lagian Rahel ada tangggung jawab pekerjaan yang harus di pikul" "Gak apa-apa sayang kan nanti bisa tinggal masuk ke perusahaan kita disini.Gimana ?" "Mama tuh gak ngerti gimana Rahel sendirian berjuang selama ini dengan hidup mandiri.Rahel mau urus diri sendiri biar gak terus-terus bergantung sama Mama dan Papa.Mama gak tau gimana sulitnya Rahel hidup sendiri,ngurus diri sendiri dan berusaha cari kerja sendiri.Prsosesnya itu loh Ma " "Ya udah gak usah bahas hal itu lagi kalau Rahel gak suka.Jadi gini,Papa minta Mama nanya ke Ael nih.Rahel udah punya pacar sayang ?" "Eee? Kirain mau nanya apa gitu Ma.Belum Ma.Tapi kok tumben Papa nanya soal kehidupan asmara Rahel" "Ya iya dong ! Papa biar keliatan cuek gitu tapi selalu perhatian ke Ael" "Rahel belum mikir gituan Ma.Mama kan udah Ael kasih tau kalau nikahnya pas umur 30 nanti. "YA ALLAH sayang ! itu kelamaan heyy ! Ael keburu tua nanti" "Jadi Mama meragukan kecantikan putri sendiri ni ceritanya ?" "Heyy ! anak Mama bisa aja.Ya enggak dong.Bahkan sampe nanti umur Ael 50 tahunpun tetep cantik" "Nah ! anak siapa dulu dong ?" "Emm..Kira-kira menurut Rahel,King itu cowok yang kayak gimana? "Hah? Gara Henderson King? Ya baik.Kan dia temen baik Ael Ma.Maksud Mama baik yang dalam hal apa?" "Emm Ayah hanya kepingin tau,kira-kira Rahel ada perasaan gak sama King?" "Emm gak tau sih Ma.Tapi kalau soal suka dalam arti pertemanan ya King emang salah satu teman yang paling bikin nyaman pas lagi bareng.Dia juga nyambung dan pengertian banget.Jadi gak mungkin Rahel gak suka.Tapi sukanya ya sekedar teman.Karena Rahel tipikal yang gak terlalu bisa nebak soal perasaan kalau soal cinta-cintaan" King adalah pria blasteran Canada Indonesia.Dia adalah teman masa SMP Rahel.Dulu ketika duduk di bangku kelas 8 Sekolah Menengah Pertama,King pindah bersama dengan Orangtuanya dari Amerika ke Indonesia.Kebetulan Ayah King merupakan salah satu teman bisnis Pak Ben Farhan Benjamin,dan lebih kebetulannya lagi mereka menempati rumah yang sudah 1 tahun kosong di sebelah kediaman Keluarga Benjamin.Pria dengan perawakan tinggi yang ideal,bahu bidang dan mata ambernya benar-benar menjadi favorit Rahel.Tidak butuh waktu Lama Rahel dan King menjadi teman baik.Rahel membantunya untuk belajar menyesuaikan diri dengan baik entah itu di lingkungan rumah maupun lingkungan sekolah.Dan,ketika lulus dari SMP,King harus kembali ke Amerika sebab Sang Ayah telah menyelesaikan urusan bisnisnya.King sempat menyatakan cinta pada Rahel,namun saat itu si Sassy Girl hanya menganggap itu hanyalah gurauan belaka,seperti halnya banyak orang yang telah Ia temui dalam hidup.Kadang orang-orang terlihat begitu mudah mengatakan Cinta namun di dalam kepalanya tidak ada apapun disana,hanya gerimis kasmaran yang tinggal menunggu beberapa detik lagi untuk redah.Tidak ada salahnya untuk tidak jatuh cinta bukan ? Ada beberapa benak yang memang sulit berteman dengan cinta,entah karena dendam lama,entah karena mereka adalah Alien Andromeda,entah karena kesendirian lebih menggiurkan,entah karena Jiwa raga lebih menuntut banyak cinta di banding dunia sekitar,atau entah karena keegoisan sendiri.Tidak ada yang salah jika tidak jatuh cinta,namun jika kau jatuh cinta maka kau lebih beruntung.Rahel ? Wanita itu sedang menapaki jalan menuju ujung dunia,menanam benih keabadian dalam diam agar tak seorangpun tahu.Rahasia yang tumbuh bersama diri.Dari waktu ke waktu,malam ke malam,dekade ke dekade.Bahkan jika jasad telah membumi,benih itu tetap abadi.Serapuh-rapuhnya manusia adalah mereka yang menutup hati dari cinta dan Mereka yang menolak cinta karena hati. "By the way,Bonne Nuit,Fais de beaux rêvez Prince Oky and Princess Andin" 15 menit berlalu setelah kelopak manik almond di pejamkan.Di balik selimut putih bermotif Galaxy Bima Sakti yang mulai di geser turun perlahan ke pangkal leher.Andin menatap lekat Sang sahabat,menembus sampai ke rongga jiwa.Tangan mungilnya mulai mengelus-elus lembut uraian rambut Miss Jones seolah tahu bahwa sesuatu sedang bersarang di dalam sana,di jiwanya.Di dalam hati,Andin merapalkan Doa-doa.Walau ketiganya berbeda keyakinan,namun tidak ada batasan dalam cinta dan kasih sayang bukan?.Rahel Benjamin,Frederic Ventin miguel,Andira Atamoah Magenta.Muslim,Kristian dan Hindu bertemu di dalam lingkaran cinta.Waktu memang sehebat itu,menyatukan 3 poros,melebur jadi satu di dalam wadah yang bernama Persahabatan.Kau tahu ? Tidak ada yang tertolak dari sebuah DOA. "Udah tidur Lo ? Kalau ada apa-apa tuh cerita.Atau gue ajak Mr.Slamet Bin Marzuki untuk pindahin ni Apartemen ke Segitiga bermuda dulu baru Lo cerita?" Sepersekian detik berlalu Rahel seolah-olah telah di tenggelamkan mimpi.Namun sepertinya Andin memiliki kekuataan magis,dia tahu bahwa Sang sahabat tidak semudah itu di tenggelamkan karena Rahel pandai berenang.Kecuali Buk Susi minta kapal selam bawa Rahel ke tengah-tengah samudera hindia lalu di cebur disana barulah ada harapan dia bisa tenggelam,dalam mimpi maksudnya. "Gelo ! ngapain nyuruh orang curhat tengah malam ! lo mau syuting Thriler Movie "Suara Goib yang sedang Curhat ? Tidur hish !!! I'm FINEEEE " "Apa sih bawa-bawa hantu ! Ya udah tidur sono,udah bae-bae orang nawarin jadi lapak curhat juga gak besukur" "Yeeee ngambek ! pamali ngambek tengah malam loh,katanya bakal di datangin Hantu malam senin" "Ngawur !! Gaje banget hantu malam senin ! Just Shuttt up !!" "Baik Nyai" Rahel terkekeh geli melihat Andin yang mulai membalikan badan membelakanginya,gadis itu bukan sedang marah namun sedang menutupi rasa takutnya terhadap hantu yang walau ia tahu itu hanya akal-akalan Seorang Rahel Benjamin.Namun mau bagaimana lagi ? Gadis dengan jiwa lembut itu sangat sensitif dengan kata Hantu."Bukan penakut, namun memang karena kelewat lembut aja kok" Bunyi kalimat andalan Si Magenta jika di ejek-ejek oleh teman-temannya.
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN