“Jadi, apa yang sebenarnya terjadi, Sayang? Dan coba ceritakan lebih jelas, bagaimana bisa putra ibu jadi babak belur begini.” Mira memperhatikan Teguh dengan seksama, menatap wajah sang putra yang tampak lebam. Ia membawa Teguh ke ruang tengah setah meninggalkan Sari sendirian di kamar. Sebelumnya Teguh sudah memberitahunya tapi hanya setengah-setengah membuatnya memutuskan untuk datang. “Harusnya ibu datang nanti setidaknya setelah aku memberi Sari pelajaran. Dia berani menamparku padahal ibu lihat sendiri wajahku babak belur,” ujar Teguh sambil menunjuk wajahnya. “Habisnya ibu dengar suara ribut jadi, ibu memutuskan memeriksanya. Ibu khawatir wanita itu melakukan sesuatu padamu. Kau kan memberitahu ibu kalau kau hampir sekarat tadi siang. Dan lagi, siapa sebenarnya orang itu? Bera