“Apa dia sengaja?” batin Renata. Saat ini ia tengah duduk di depan meja rias sambil memainkan ponselnya setelah mencoba menghubungi Saga. Tapi, hasilnya tetap sama, nomor pria itu tidak bisa dihubungi. Ia pun berpikir mungkin Saga sengaja setelah apanyang dikatakannya hari itu. Ia merasa sedikit lebih tenang karena tak ada lagi yang bersikap berlebihan tapi, ia merasa khawatir juga berpikir jika terjadi sesuatu pada Saga. Pasalnya, ini kali pertama Saga pergi tanpa memberitahunya dalam waktu cukup lama, sudah hampir seminggu. Tok! Tok! Perhatian Renata teralihkan mendengar suara ketukan pintu. Saat ia menoleh, Diva setengah membungkuk memberitahu bahwa ada seseorang tamu yang datang. “Siapa?” tanya Renata seraya berjalan menuju pintu menghampiri Diva. “Beliau mengatakan … mantan suam