Lula melangkah memasuki kamarnya, sungguh terkejutnya dia saat melihat Geval yang hanya mengenakan handuk dibawah pinggangnya, kulit bersihnya, Bahu lebarnya dan punggung kokohnya membuat Lula ingin berlari kearah Geval dan memeluknya, namun sayangnya dia masih mode marah, so tidak mudah untuk meluluhkan hatinya yang masih enggan berbaikan dengan Geval. Lula ingin! Tetapi--- ya sudah lah, dia yakin jika Geval akan menolaknya seperti yang sudah-sudah, meski kadang tidak menolak namun Geval lebih sering meninggalkannya begitu saja setelah melakukan kewajibannya, sedetik kemudian dia seolah tidak mengenal sosok istrinya yang masih berbaring terengah. “auh! Mengesalkan.” Kesal Lula sambil mengacak rambutnya sendiri. Geval berbalik menghadapnya lalu melangkah begitu saja tanpa ada rasa be