Hembusan angin pantai menerpa wajah cantiknya. Rambut terurai yang mengikuti arah angin menambah daya pesonanya. Meyla pradita yang kini tengah berjalan diantara pesisir pantai seolah melupakan semua bebannya begitu saja. Tekanan sang ibu dan acuhnya sang suami membuat Meyla merasa frustasi. Sebersit perasaan bersalah pernah singgal lalu lagi-lagi kegoisannya kembali menyeruak dalam dirinya. Entah kenapa Meyla merasa dirinya seperti mempunyai kepribadian ganda. Dimana ia merasa ingin melepas Geval dan terkadang ia merasa harus memiliki geval sepenuhnya. Gila?mungkinkah?atau obsesi?mungkin juga. "Apa yang kau fikirkan sayang?"Tejo tiba-tiba saja membuyarkan lamunannya. Dengan mata lembabnya Meyla menatap pria yang selalu saja berhasil membuatnya senang bahkan sedih. "Aku hanya mimikirkan