20

1408 Kata

Keringat dingin membasahi wajah wanita itu. Sedangkan Enzo masih menahan tangannya. Dia bisa kapan saja memasukkan tangan wanita itu ke dalam alat tersebut, mencincang daging yang melekat pada tulang-tulang jemarinya. "Dalam sekali gerakan, kau akan kehilangan jari-jari tanganmu yang indah ini," ucap Enzo memperingati. Namun wanita itu tetap bergeming. Belum ada jawaban tentang siapa yang telah menyuruhnya. Dirinya terus menahan sekuat tenaga tarikan tangan Enzo. Enzo pun langsung menarik keras tangan wanita tersebut. Dia memasukkannya ke dalam mulut pisau yang berputar cepat hingga membuat darah segar mengalir dari sela-sela tangannya. Wanita itu menjerit kesakitan namun diabaikan oleh Enzo. Kini jari-jari tangan wanita itu sudah tak utuh lagi sedangkan tubuhnya merosot di depan Enz

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN