“Saya mencari Panji.” Semua orang melirik Panji. “Mas? Mas kenal sama dia??” tanya salah satu dari mereka sambil menatap Panji dengan ekspresi bingung. Wanita itu terus mengulum senyum dan hendak berjalan menghampiri pria yang sangat ia rindui. “Mas, aku sangat rindu—” “Hey!” Mendengar suara itu, dia berhenti melangkah dan melihat ke sumber suara. “Mau apa kau datang ke rumahku?!” tanya Endang dengan nada ketus. Ia berjalan cepat mendekati mereka. Semua orang mulai bingung dengan sikap Endang terhadap wanita yang baru saja menyapa mereka. “Endang? Kau kenal sama dia?” “Mbak kenal sama dia?” Endang menatap tajam sang suami yang sudah menatapnya dengan ekspresi takut. Hati Endang sangat luluh. Dia yakin suaminya telah berubah dan lebih memilih keluarga. Sikap Panji yang selalu s