Memancing Kesadaran Naswa

2003 Kata

… Di dalam perjalanan.,             Naswa masih saja diam sembari mendengus kesal. Sebab sejak tadi Pai terus mencecarnya dengan pertanyaan yang menurutnya sangat menjengkelkan. “Dek, memangnya kenapa kalau Abang tanya?” Memangnya salah?” tanya Pai kembali membuka suaranya.             Dia melirik Naswa yang masih berwajah sebal. Bukan dirinya mau ikut campur, tapi dia hanya ingin tahu saja. Tidak masalah jika dia bertanya langsung, pikirnya. Karena dia juga menganggap Naswa sebagai Adik kandungnya sendiri.             Naswa masih enggan membalas pertanyaan Pai. Dia tahu kalau pria ini masih terus meliriknya sejak tadi. “Naswari! Kalau ditanya itu dijawab napa sih, Dek!” geram Pai mulai mengeraskan rahangnya.             Naswa langsung menoleh, melirik Pai dengan ekspresi tidak suka

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN