Keberanian Naswa dan Resiko Besar

2166 Kata

‘Dia pikir, dia siapa?? Sampai aku tidak berani melawannya?? Dia juga tidak makan batu!’ batinnya menyeringai. Setelah puas mengetik panjang dan mengumpat pria itu melalui pesan surel dengan bahasa campur aduk, Naswa beranjak dari ranjang dan kembali melakukan aktivitasnya. Dia harus bergegas memakai piyama sebelum menjemput mimpi di atas ranjang empuk. Bagi seorang Naswa, ada banyak hal yang bisa ia lakukan untuk meredam rasa kesal, emosi, atau apapun itu yang diakibatkan dari masalah. Dia cukup fleksibel memahami dunia beserta isinya ini. Karena jika terus-menerus memikirkan dunia, maka dia akan menjadi gila. Jadi, lebih baik dia nikmati saja. Selagi sehat dan masih waras. Begitulah prinsip Naswa sekarang. *** Clermont Residence Super Penthouse, Singapura., Dia melirik sang Tuan mas

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN