Bagian 11

1578 Kata

Tidak, ini tidak mungkin. Rara terus menggumamkan kalimat itu di hatinya. Ingin rasanya dia mencubit pipinya sekencang mungkun agar membuktikan kalau ini bukan mimpi. Rara buru-buru menyadarkan dirinya. Ini bukan mimpi. Ini nyata, dan pria yang tengah di lihatnya juga nyata. Tapi di satu sisi, Rara tidak mau bertemu secepat ini. "Ra?" panggil pria di depan Rara dengan matanya yang sudah berkaca-kaca. Bahkan tangan Rara dari tadi terus dia cekal. Rara langsung mengubah mimik kagetnya menjadi seperti orang yang bingung. "Maaf, anda siapa ya?" tanya Rara dengan kedua alisnya yang terangkat. Dengan sangat jelas, Rara melihat wajah kaget pria di depannya. Dalam hatinya Rara meminta maaf kepada pria yang sangat dia cintai. Padahal pria itu jelas-jelas sudah ada di depan matanya. Tapi ent

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN