"Chik, gue minta tolong boleh?" tanya Rara ketika sudah tiba di kamarnya. "Apa Ra?" "Beresin bajunya Nalen, mau ngga Chik?" "Oh yaudah Ra." Chika langsung bangkit dan berjalan ke lemari sahabatnya itu. Karena yang dia tahu, lemari anak dan ibu itu menjadi satu ketika berada di Indonesia. Berbeda jika di Singapura, semua keperluan Nalen ada sendiri. Bahkan Rara sudah menyiapkan kamar untuk putranya. Melihat Chika yang sudah bersedia, Rara izin pamit keluar kamar. Ada yang harus dia bereskan di sini. Kedua matanya langsung mengitari sekitarnya begitu pintu kamar dia buka. Dia tidak melihat batang hidung masnya. Ada tempat yang Rara yakini, pasti masnya ada di sana. Begitu Rara membuka ruang kerja masnya, benar saja. Sang empu sedang duduk di kursi besar di ruangannya. Tok.. Tok.. "