Di sudut koridor yang jarang dilewati oleh semua orang, sosok gagah dengan balutan jas kerjanya yang dominan dengan warna hitam, tengah berbincang serius dengan orang yang berada di seberang sambungan telepon yang digenggamannya.
“Tolong kerjaan semuanya dengan rapih, saya tidak mungkin hanya mengandal dia saja. Avelyn itu tidak becus dalam memperlakukan tugasnya. Bahkan saat ini dia hanya terlihat sebagai w*************a yang terus mengejar laki-laki, sepertinya dia memang benar-benar lupa dengan tugas utamanya,” ujarnya dengan kesal tapi tetap dengan nada khas tegasnya.
“Theo, apa kamu sedang cemburu saat ini dengannya? Hayoklah Theo, jagan membohongi dirimu sendiri ….” ucap seseorang dari seberang sambungan telepon.
Sesuai yang dipanggil oleh orang seseorang yang bera
